Hari
Raya Sabuh Mas dirayakan pada Anggara (Selasa) Wage wuku Sinta. Hari
raya ini juga merupakan rangkaian dari Hari Raya Saraswati yang dilaksanakan
sebelumnya yakni pada Saniscara (Sabtu) Umanis wuku Watugunung.
Raya Sabuh Mas dirayakan pada Anggara (Selasa) Wage wuku Sinta. Hari
raya ini juga merupakan rangkaian dari Hari Raya Saraswati yang dilaksanakan
sebelumnya yakni pada Saniscara (Sabtu) Umanis wuku Watugunung.
Saat
ini merupakan pasucian untuk Bhatara Mahadewa dengan melimpahkan restunya pada
segala aset atau raja berana. Hal ini disebutkan dalam lontar Sundarigama,
yaitu: Anggara Wage, Sabuh Mas ngaran,
pasucian Bhatara Mahadewa, pakertinia ring raja berana emas manik, mwang sarwa
mula ratna manik.
ini merupakan pasucian untuk Bhatara Mahadewa dengan melimpahkan restunya pada
segala aset atau raja berana. Hal ini disebutkan dalam lontar Sundarigama,
yaitu: Anggara Wage, Sabuh Mas ngaran,
pasucian Bhatara Mahadewa, pakertinia ring raja berana emas manik, mwang sarwa
mula ratna manik.
Artinya:
pada Anggara (Selasa) Wage, disebut dengan Sabuh Mas. Merupakan
hari yang disucikan untuk memuja Bhatara Mahadewa, dengan jalan melakukan
upacara agama, terhadap harta benda kakayaan atau raja berana, yaitu manik dan
segala manikam. Semua kekayaan seperti perhiasan emas, perak, permata,
manik-manik dan sebagainya dikumpulkan dan disucikan dengan upacara yadnya.
pada Anggara (Selasa) Wage, disebut dengan Sabuh Mas. Merupakan
hari yang disucikan untuk memuja Bhatara Mahadewa, dengan jalan melakukan
upacara agama, terhadap harta benda kakayaan atau raja berana, yaitu manik dan
segala manikam. Semua kekayaan seperti perhiasan emas, perak, permata,
manik-manik dan sebagainya dikumpulkan dan disucikan dengan upacara yadnya.
Sehingga
pada hari ini, umat diharapkan untuk melakukan perbuatan yang baik dengan
menghargai aset atau raja berana dengan melaksanakan upacara. Karena semua yang
dimiliki merupakan karunia dari Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
pada hari ini, umat diharapkan untuk melakukan perbuatan yang baik dengan
menghargai aset atau raja berana dengan melaksanakan upacara. Karena semua yang
dimiliki merupakan karunia dari Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
Lebih
lanjut disebutkan banten atau upakara yang dipersembahkan dalam lontar ini
yaitu: widhi-widhanania suci 1, daksina
1, pras panyeneng mwang sesayut Mertha Sari, canang lengawangi, pasucian
genahnya ring pasambyangan mwah ring ring genahing aturu kunang. Manusyanya
anglarakna sulaksana, haywa lali ring raja kasukan, mas manik ring raga sarira,
ika pinaka hayu, aturakena ikang prakerti ika, ri telasnya wenang parid ayab i
raga sariranta.
lanjut disebutkan banten atau upakara yang dipersembahkan dalam lontar ini
yaitu: widhi-widhanania suci 1, daksina
1, pras panyeneng mwang sesayut Mertha Sari, canang lengawangi, pasucian
genahnya ring pasambyangan mwah ring ring genahing aturu kunang. Manusyanya
anglarakna sulaksana, haywa lali ring raja kasukan, mas manik ring raga sarira,
ika pinaka hayu, aturakena ikang prakerti ika, ri telasnya wenang parid ayab i
raga sariranta.
Adapun
sarana upakara yang digunakan suci 1, daksina 1, pras panyeneng, sesayut
merthasari, canang lengawangi, dihaturkan pada pelinggih dan di atas tempat
tidur. Umat manusia hendaknya melakukan perbuatan baik, jangan lupa terhadap
kekayaan mas permata yang ada dalam badan (diri sendiri), itulah yang sebaiknya
diberikan persembahan, setelah selesai persembahan, patutlah dimohon dan
diaturkan pada diri sendiri. (TB)
sarana upakara yang digunakan suci 1, daksina 1, pras panyeneng, sesayut
merthasari, canang lengawangi, dihaturkan pada pelinggih dan di atas tempat
tidur. Umat manusia hendaknya melakukan perbuatan baik, jangan lupa terhadap
kekayaan mas permata yang ada dalam badan (diri sendiri), itulah yang sebaiknya
diberikan persembahan, setelah selesai persembahan, patutlah dimohon dan
diaturkan pada diri sendiri. (TB)