Satu Lagi Korban Kompor Meledak saat Ngaben di Gianyar Berpulang, Total 3 Orang

Author:
Istimewa

Amor
ing Acintya, kabar duka kembali datang dari kejadian kompor meledak saat ngaben
di Desa Adat Selat, Desa Belega, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, Bali.

Satu
korban dinyatakan meninggal dunia saat sedang menjalani perawatan di RSUP
Sanglah.

Ia
adalah I Kadek Dwi Putra Jaya yang meninggal pada Sabtu 27 Agustus 2022 malam.

Sehingga
total ada tiga orang yang meninggal akibat dari kejadian ini yakni Bagus Oscar
Horizonhino (34) yang merupakan tukang kompor dari Pejeng, Kecamatan
Tampaksiring, Gianyar.

Yang
kedua adalah I Kadek Gian Pramana Putra (15) dari Banjar Selat, Desa Belega,
Kecamatan Blahbatuh, Gianyar.

Dan
yang ketiga adalah I Kadek Dwi Putra Jaya yang juga merupakan petugas kompor
mayat asal Banjar Intaran, Desa Pejeng, Kecamatan Tampaksiring.

Rencananya
jenazah korban akan langsung dikremasi atau aben.

Namun
pihak keluarga masih meminta petunjuk ke griya.

Pihak
keluarga mendapatian informasi meninggalnya korban tersebut Sabtu sekitar pukul
23.00 Wita

Ayah
I Kadek Dwi Putra Jaya yakni I Nyoman Regig mengatakan, dalam perawatan anaknya
mengalami luka bakar di bawah 50 persen.

Ia
bekerja sebagai Tenaga Harian Lepas (THL) tepatnya sopir Kepala Dinas
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana (DP3AP2KB) Gianyar, Cokorda Gede Bagus Lesmana Trisnu.

Kejadian
kompor mayat meledak ini terjadi pada Jumat, 19 Agustus 2022 malam di setra
Desa Adat Selat, Desa Belega, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, Bali sekitar pukul
19.30 Wita.

Diberitakan
sebelumnya dua orang korban ledakan juga meninggal dunia saat menjalani
perawatan di RSUP Prof. Ngoerah atau RSUP Sanglah).

Adapun
kedua korban tersebut yakni Bagus Oscar Horizonhino (34) yang merupakan tukang
kompor dari Pejeng, Kecamatan Tampaksiring, Gianyar.

Dan
yang kedua adalah I Kadek Gian Pramana Putra (15) dari Banjar Selat, Desa
Belega, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar.

Korban
Bagus Oscar mengalami luka bakar mencapai 94 persen dan Kadek Dian mengalami
luka bakar 80 persen.

Kasubbag
Humas RSUP Prof. Ngoerah, I Dewa Ketut Kresna membenarkan perihal informasi
tersebut. Dirinya mengatakan bahwa sebelumnya ada 6 orang korban ledakan yang
dirujuk ke RSUP Prof. Ngoerah setelah sebelumnya sempat dibawa ke RSU Sanjiwani
Gianyar.

“Keenam
korban datang dengan kondisi luka bakar yang cukup berat. Terberat 94 persen
dan terendah 38 persen,” katanya.

Ditambahkannya
jika keenam pasien ini kemudian dirawat di ICU Burn Unit untuk menstabilkan
kondisi pasien terlebih dahulu sebelum dilakukan tindakan lebih lanjut.

Akan
tetapi, sayang dua pasien dinyatakan meninggal dunia.

Penyebabnya
karena luka bakar yang dialami cukup serius.

Satu
orang meninggal dunia pada Sabtu, 20 Agustus 2022 malan sekitar pukul 20.00
Wita dan satu lagi pada Minggu, 21 Agustus 2022 pukul 07.12 Wita. (TB)

   

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!