Patung Manggis di Pertigaan Desa Manggis |
Desa
Manggis, merupakan sebuah yang berada di Kecamatan Manggis, Kabupaten
Karangasem. Desa ini terkenal dengan ikon patung manggis yang ada di pertigaan
desa.
Saat
ini, Desa manggis terdiri atas 12 banjar yakni Banjar Pegubugan, Bakung,
Siig, Pande, Tengah, Kawan, Kelodan, Buitan, Apit Yeh Kaja, Belong, Yehpoh,
serta Apit Yeh Kelod. Terbentuknya desa ini memiliki kaitan erat dengan
Kerajaan Klungkung.
ini, Desa manggis terdiri atas 12 banjar yakni Banjar Pegubugan, Bakung,
Siig, Pande, Tengah, Kawan, Kelodan, Buitan, Apit Yeh Kaja, Belong, Yehpoh,
serta Apit Yeh Kelod. Terbentuknya desa ini memiliki kaitan erat dengan
Kerajaan Klungkung.
Ketika
itu, Raja Klungkung yang bernama Dalem Demade yang berkuasa pada saka 1543 –
1573 mempunyai putra yang salah satunya bernama I Dewa Kulit. I Dewa Kulit
kemudian memiliki putra bernama Dewa Lempijeh.
itu, Raja Klungkung yang bernama Dalem Demade yang berkuasa pada saka 1543 –
1573 mempunyai putra yang salah satunya bernama I Dewa Kulit. I Dewa Kulit
kemudian memiliki putra bernama Dewa Lempijeh.
Dewa
Lempijeh kemudian diberikan sebuah kepercayaan untuk memimpin sebuah wilayah,
dimana wilayah tersebut ditumbuhi sebuah pohon manggis yang sangat besar. Konon
pohon manggis tersebut tumbuh di sebelah barat balai pengobatan yang ada di
Manggis saat ini.
Lempijeh kemudian diberikan sebuah kepercayaan untuk memimpin sebuah wilayah,
dimana wilayah tersebut ditumbuhi sebuah pohon manggis yang sangat besar. Konon
pohon manggis tersebut tumbuh di sebelah barat balai pengobatan yang ada di
Manggis saat ini.
Saat
Dewa Lempijeh datang, wilayah ini sudah dipimpin oleh I Gusti Nyoman Tanah
Begra Jenggot Gudi Begilih. Mereka berdua pun bekerjasama untuk memerintah
wilayah ini dengan satu syarat harus mempunyai Kahyangan Tiga yaitu Puseh,
Dalem, dan Bale Agung.
Dewa Lempijeh datang, wilayah ini sudah dipimpin oleh I Gusti Nyoman Tanah
Begra Jenggot Gudi Begilih. Mereka berdua pun bekerjasama untuk memerintah
wilayah ini dengan satu syarat harus mempunyai Kahyangan Tiga yaitu Puseh,
Dalem, dan Bale Agung.
Upacara
di pura ini yang pertama pada tahun saka 1580 ini dipuput oleh Ida Pedanga Gede
Nyoman Buruan dari Geriya Sibetan, Desa Sibetan. Dalam mengatur penyelenggaraan
upacara, Ida menugaskan 25 orang atau desa selai dengan tugas mengurus dan
mempersatukan Kahyangan Tiga. Dan dengan berbagai pertimbangan, Pura Puseh yang
semula hanya didirikan disebelah barat SDN 1 Manggis, dipindahkan ke Bakung.
di pura ini yang pertama pada tahun saka 1580 ini dipuput oleh Ida Pedanga Gede
Nyoman Buruan dari Geriya Sibetan, Desa Sibetan. Dalam mengatur penyelenggaraan
upacara, Ida menugaskan 25 orang atau desa selai dengan tugas mengurus dan
mempersatukan Kahyangan Tiga. Dan dengan berbagai pertimbangan, Pura Puseh yang
semula hanya didirikan disebelah barat SDN 1 Manggis, dipindahkan ke Bakung.
Karena
keberadaan pohon manggis yang besar di wilayah tersebut, orang-orang menyebut
wilayah ini dengan sebutan Manggis. Karena terbiasa dengan sebutan tersebut,
wilayah tersebut pun diberinama Manggis dan sampai saat ini bernama Desa
Manggis.
keberadaan pohon manggis yang besar di wilayah tersebut, orang-orang menyebut
wilayah ini dengan sebutan Manggis. Karena terbiasa dengan sebutan tersebut,
wilayah tersebut pun diberinama Manggis dan sampai saat ini bernama Desa
Manggis.
Sepeninggal
I Dewa Lempijeh dan I Gusti Nyoman Tanah Jenggot Gundi Begilih, pemerintahan
desa Manggis selalu dipegang oleh keturunanya. Dan saat pemerintahan keturunannya
yang bernama I Dewa Anom Batuan bersama I Gusti Gede Juntal, pemimpin Desa
Labuan yaitu I Gusti Labuan menyerahkan diri serta wilayah kekuasaannya ke
Manggis. Hingga jaman kemerdekaan Desa Manggis menjadi pusat Peperintahan yang
mewilayahi empat Desa adat meliputi Desa Apit Yeh, Buitan, Yehpoh dan Manggis.
I Dewa Lempijeh dan I Gusti Nyoman Tanah Jenggot Gundi Begilih, pemerintahan
desa Manggis selalu dipegang oleh keturunanya. Dan saat pemerintahan keturunannya
yang bernama I Dewa Anom Batuan bersama I Gusti Gede Juntal, pemimpin Desa
Labuan yaitu I Gusti Labuan menyerahkan diri serta wilayah kekuasaannya ke
Manggis. Hingga jaman kemerdekaan Desa Manggis menjadi pusat Peperintahan yang
mewilayahi empat Desa adat meliputi Desa Apit Yeh, Buitan, Yehpoh dan Manggis.
Saat
ini Manggis juga menjadi pusat kecamatan yang bernama Kecamatan Manggis. Pusat
Pemerintahan Kecamatan Manggis berada di Tanah Ampo. (TB)
ini Manggis juga menjadi pusat kecamatan yang bernama Kecamatan Manggis. Pusat
Pemerintahan Kecamatan Manggis berada di Tanah Ampo. (TB)
Catatan: Sejarah Desa Manggis ini disarikan dari website Desa Manggis Apabila ada kekeliruan dalam tulisan ini,
mohon memberikan saran pada kolom komentar untuk proses perbaikan.
mohon memberikan saran pada kolom komentar untuk proses perbaikan.
Baca Juga:
–
Sejarah Desa Nagasepaha Buleleng, Berawal dari Buah Nangka Tanpa Daging
–
Sejarah Desa Kusamba, Pernah Menjadi Ibu Kota Kedua Kerajaan Klungkung
Sejarah Desa Nagasepaha Buleleng, Berawal dari Buah Nangka Tanpa Daging
–
Sejarah Desa Kusamba, Pernah Menjadi Ibu Kota Kedua Kerajaan Klungkung
Berikut Videonya