Sejarah Desa Sakti di Nusa Penida Bali, Berawal dari Seorang Ida Peranda yang Mengalami Sakit

Author:
Share

Desa Sakti merupakan salah satu desa yang berada di wilayah Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali. Letaknya sekitar 13 kilometer dari pusat kota kecamatan.

Desa ini memiliki sejarah panjang yang menarik, bermula dari masa lampau ketika sekelompok masyarakat membentuk sebuah komunitas yang menyerupai Banjar, meskipun pada saat itu belum memiliki nama resmi.

Pembentukan Banjar tersebut diawali dengan kesepakatan warga untuk melaksanakan upacara sebelum penetapan nama resmi Banjar. Demi kesakralan upacara tersebut, masyarakat memutuskan untuk memendak (mengundang) seorang tokoh spiritual, yakni Ida Peranda, untuk memimpin ritual tersebut.

BACA JUGA  Biodata dan Profil Jerinx SID, Musisi, Aktivis, dan Drummer Asal Bali, Lengkap Instagram, dan Perjalanan Karir

Upacara berlangsung dengan khidmat, namun setelah selesai, Ida Peranda jatuh sakit (sungkan). Ia kemudian berpesan bahwa jika dirinya lebar (meninggal), jenazahnya hendaknya disemayamkan di tegalan tempat upacara berlangsung, yang kemudian menjadi lokasi pembangunan sebuah pura suci yang diberi nama Pura Pedoman. Di tempat suci inilah dipercaya Ida Peranda moksa atau mencapai kesucian tertinggi.

Uniknya, kekuatan spiritual dari Ida Peranda masih diyakini hadir hingga kini. Hal ini ditandai dengan suara genta yang kerap terdengar setiap rerainan Anggarkasih dan Buda Cemeng pada waktu tengah malam, seolah-olah Ida Peranda masih muput upacara.

BACA JUGA  Kresna Budi Dukung SE Gubernur Bali Nomor 09 Tahun 2025 Demi Bali Bebas Sampah Plastik

Fenomena ini menjadi alasan masyarakat menyebut komunitas tersebut sebagai Banjar Sakti, karena diyakini memiliki kekuatan gaib atau taksu moksa Ida Peranda.

Seiring waktu, Banjar Sakti berkembang menjadi sebuah pemerintahan desa yang lebih formal. Kepala desa pertama atau prebekel berasal dari warga asli Banjar Sakti, sehingga dikenal sebagai Prebekel Sakti.

Dengan perkembangan zaman dan regulasi pemerintahan, Banjar Sakti kemudian berkembang menjadi Desa Sakti seperti yang dikenal saat ini.

Desa Sakti terbagi ke dalam tiga wilayah Banjar Dinas/Dusun yang terdiri dari 16 Banjar Adat, yaitu:

BACA JUGA  Pasca Terbakar, STT Suralaga Wangaya Denpasar Kebut Pengerjaan Ulang Ogoh-ogoh, Dapat Sumbangan Rp 45 Juta

Banjar Dinas Sebunibus

    • Br. Sebunibus Kawan
    • Br. Sebunibus Tengah
    • Br. Sebunibus Kaja
    • Br. Sebunibus Kangin
    • Br. Ambengan Linggah

    Banjar Dinas Sakti

      • Br. Sakti Kangin
      • Br. Sakti Kauh
      • Br. Penida
      • Br. Anyar
      • Br. Senangka

      Banjar Dinas Cemulik

        • Br. Cemulik
        • Br. Penaga
        • Br. Bucang
        • Br. Belebet
        • Br. Cubang
        • Br. Tiing Jajang

        Dengan warisan spiritual yang kuat dan struktur sosial yang tertata, Desa Sakti menjadi salah satu desa yang kaya akan sejarah budaya dan nilai keagamaan di Nusa Penida. (TB)

           

        Leave a Reply

        Your email address will not be published. Required fields are marked *

        error: Content is protected !!