![]() |
Sumber: id.wikipedia.org |
Berita kematian Abimanyu membuat Arjuna sangat sedih dan
sakit hati. Ia sadar bahwa seandainya Jayadrata tidak menghalangai para Pandawa
memasuki formasi Cakrabyuha, Abimanyu pasti mendapat bantuan.
Ia bersumpah akan membunuh Jayadrata pada hari berikutnya
sebelum matahari tenggelam. Jika gagal menunaikan sumpahnya, Arjuna siap
membakar diri hidup-hidup.
Pihak Korawa yang mengetahui sumpah tersebut segera
mengatur strategi agar Jayadrata berada sangat jauh dan terlindungi dari Arjuna
pada hari berikutnya. Ribuan prajurit dan kesatria Korawa mengelilingi dan
mengawal Jayadrata. Arjuna berusaha menjangkau Jayadrata, tetapi ribuan pasukan
Korawa mengahalanginya.
Hingga matahari hampir terbenam, Jayadrata masih jauh
dari jangkauan Arjuna. Karena
khawatir bahwa Arjuna tidak mampu menuntaskan sumpahnya, maka Kresna terpaksa
memanfaatkan kesaktiannya.
Dengan pusaka sakti Cakra Sudarsana, ia menutupi sebagian
matahari, sehingga suasana menjadi gelap seolah-olah matahari sudah tenggelam.
Baik pihak Korawa maupun Pandawa mengira hari sudah malam, dan sesuai aturan,
mereka menghentikan peperangan dan kembali ke kubu masing-masing.
Dengan demikian, pihak Korawa tidak melanjutkan pertarungan
sehingga Jayadrata tidak berada dalam perlindungan mereka lagi. Saat
kereta perang Arjuna mendekati kereta perang Jayadrata, matahari muncul
kembali.
Kresna segera menyuruh Arjuna agar menggunakan kesempatan
tersebut untuk membunuh Jayadrata. Arjuna mengangkat busurnya dan
meluncurkan panah, memutuskan leher Jayadrata dengan senjata sakti Pasupati. Atas saran dari Kresna,
Arjuna mengarahkan agar senjata tersebut membawa kepala Jayadrata ke pangkuan
ayahnya, Wredaksatra yang sedang bermeditasi.
Sebelum perang terjadi, Wredaksatra menganugerahkan bahwa
siapa pun yang membuat kepala anaknya menyentuh tanah, maka kepala orang
tersebut akan meledak menjadi seratus serpihan. Saat kepala anaknya jatuh di
pangkuannya,
Wredaksatra terkejut, lalu tanpa sengaja menjatuhkan
kepala tersebut. Hal itu pun mengakibatkan kepalanya langsung pecah. Akhirnya pada pertempuran
pada hari keempat belas, Jayadrata gugur di tangan Arjuna. (TB)
Selengkapnya tonton videonya di sini