12 Pura yang Dipercaya Sebagai Tempat Memohon Keturunan di Bali

Author:

Memiliki
momongan atau anak merupakan impian bagi setiap keluarga. Karena dengan
hadirnya anak dalam keluarga akan membuat hidup menjadi berwarna. Dan yang
paling penting bisa meneruskan keturunan.
Namun
adakalanya sebuah keluarga sulit untuk mendapat anak. Berbagai upaya
dilakukannya untuk mendapat seorang anak, mulai dari konsultasi dengan dokter
hingga memohon agar dikaruniai anak ke sebuah pura.
Kali
ini TelusurBali.com, membahas tentang pura yang dipercaya bisa untuk memohon
keturunan. Setidaknya ada 12 pura yang dirangkum pada artikel ini dan diolah dari
berbagai sumber.
1. Pura Manik Galih

Foto Istimewa

Pura
Manik Galih terletak di Desa Buduk, Kecamatan Mengwi, Badung. Pura ini
dipercaya oleh masyarakat sebagai tempat untuk memohon keturunan. Pada
hari-hari tertentu banyak pemedek yang tangkil atau bersembahyang ke pura ini
seperti saat Hari Raya Galungan maupun Kuningan.

Pemedek
(mereka yang bersembahyang ke pura ini) akan masesangi atau berkaul di pura
ini, jika dikaruniai anak akan melakukan atau mempersembahkan sesuatu. Misalkan
jika mendapat anak, pemedek tersebut akan datang lagi ke pura ini menghaturkan
tetabuhan gong.
Pemedek
yang melakukan persembahyangan ke pura ini biasanya membawa pejati ataupun
canang sari. Tak hanya memohon anak, ada juga pemedek yang memohon kelancaran,
kesehatan, maupun keselamatan.
2. Pura Kereban Langit
Sading

Foto Istimewa

Pura
ini juga masih berada di wilayah Kecamatan Mengwi. Tepatnya yakni di Banjar
Pekandelan, Desa Sading, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung. Di pura ini
terdapat sebuah beji yang biasanya digunakan sebagai tempat untuk melukat untuk
membersihkan diri secara sekala maupun niskala.

Selain
itu, banyak juga pemedek yang datang untuk memohon keturunan. Hal ini
dikarenakan dulu ada sebuah cerita tentang kelahiran Raja Sri Masula-Sri
Masuli. Keduanya merupakan raja kembar yang pernah memerintah di Bali.
Sebelum
Sri Masula-Masuli lahir, ayahnya bingung karena tak ada yang akan meneruskan
keturunannya. Lalu ia memohon kepada Bhatara di Gunung Agung agar bisa memiliki
keturunan. Oleh Bhatara di Gunung Agung, ia diminta untuk mencari Tirtha
Salaka.
Ia
mengutus seorang brahmana untuk menemukan keberadaan tirta tersebut. Atas
petunjuk seorang pertapa, tirta tersebut berada di dalam goa tempat dibangunnya
Pura Kereban Langit saat ini.
Setelah
meminum tirta tersebut, permaisurinya hamil dan dikaruniai anak kembar laki
perempuan atau kembar buncing dan diberi nama Sri Masula-Sri Masuli. Sampai
saat ini, masyarakat percaya jika di pura ini bisa memohon keturunan.
3. Pura Sumadewi

Sumber Foto desategal.blogspot.com

Di
Pura Sumadewi atau Pura Mas Medewi terdapat sebuah pancuran yang dipercaya sebagai tempat untuk
memohon keturunan. Dengan mandi di pancuran ini, sepasang suami istri dipercaya
bisa mendapatkan keturunan.

Pura
ini berlokasi di Banjar Tegal, Kelurahan Bebalang, Kecamatan serta Kabupaten
Bangli. Sebelum mandi di pancuran, para pemedek terlebih dahulu melakukan
persembahyangan di Pura Sumadewi.
4. Pura Jaya Prana

Sumber Foto dispar.bulelengkab.go.id

Siapa
yang tak tahu kisah cinta sejati Jaya Prana dan Layon Sari? Keberadaan pura ini
dikaitkan dengan kisah cinta sejati dua orang ini. Pura ini bernama Pura Jaya
Prana atau biasa disebut Pura Teluk Terima.

Terletak
di hutan yang merupakan kawasan Taman Nasional Bali Barat, Kecamatan
Gerokgak, Kabupaten Buleleng. Untuk mencapai pura ini, pemedek harus
menempuh puluhan anak tangga dari jalan raya.
Di
pura ini, diyakini berstana Dewi Kesuburan yang oleh banyak orang dipercaya
sebagai tempat untuk memohon keturunan. Oleh karenanya, banyak pasangan suami
istri yang belum dikaruniai anak datang berdoa di pura ini untuk memohon
keturunan.
5. Pura Candidasa

Tangkapan Layar Google Map

Bagi
anda yang sering berwisata atau melewati kawasan wisata Candidasa, pastinya
sudah tak asing dengan pura ini. Pura ini bernama Pura Candidasa yang terletak
di sebelah utara kolam teratai.

Pasangan
suami istri yang tak kunjung dikaruniai keturunan memohon ke pura ini. Banyak
masyarakat yang percaya, setelah memohon di pura ini, mereka dikaruniai
keturunan.
Di
Pura ini terdapat lingga yoni yang melambangkan kesuburan. Selain itu, terdapat
sebuah patung perempuan menggendong 10 anak, dan diyakini menjadi tempat untuk
memohon keturunan. Untuk mencapai pura yang paling tertinggi, pemedek harus
menaiki puluhan anak tangga.

6. Pura Lingga Yoni

Sumber bali-travelnews.com

Di
Desa Tumbu, Kecamatan dan Kabupaten Karangasem terdapat sebuah pura yang
bernama Pura Lingga Yoni. Pada pura ini, seperti namanya, terdapat sebuah
lingga yoni dengan ukuran besar.

Dalam
kepercayaan masyarakat Hindu, lingga yoni dipercaya sebagai lambang kesuburan,
dimana lingga merupakan lambang purusa atau lelaki, dan yoni lambang predana
atau perempuan. Jika keduanya disatukan maka akan tercipta kesuburan.
Oleh
karenanya, banyak masyarakat yang percaya jika di pura ini merupakan tempat
untuk memohon keturunan. Mereka akan datang bersembahyang dengan membawa sarana
persembahyangan berupa pejati.

7. Pura Luhur Gonjeng

Sumber balitoursclub.net

Pura
Luhur Gonjeng berada di Desa Kukuh, Kecamatan Marga, Tabanan dan berdekatan
dengan objek wisata Alas Kedaton. Di pura ini juga terdapat lingga dan yoni,
akan tetapi tempatnya terpisah.

Lingga
di pura ini memiliki ketinggian 60 meter, dan dipercaya sebagai tempat memohon
keturunan. Banyak pasangan suami istri yang datang ke tempat ini, dan dianggap
lingga ini sangat pemurah. Konon, dulu lingga ini berukuran pendek, namun
lama-kelamaan meninggi sehingga menjadi seperti sekarang ini.
Sementara
untuk yoni di pura ini diyakini sebagai tempat untuk memohon obat yang
diperuntukkan bagi hewan maupun ternak.
8. Pura Siwa

Foto Istimewa

Yang
unik dari pura ini yakni terdapat sebuah patung Siwa setinggi 10 meter. Tempat
ini diyakini sebagai tempat untuk memohon keturunan juga memohon jabatan,
kelancaran usaha, pengobatan atau kesembuhan dan adapula yang melakukan
meditasi.

Di
Pura Siwa ini juga terdapat lingga yoni yang dipercaya sebagai tempat untuk memohon
keturunan. Pura ini terletak di Banjar Margasari, Desa Pujungan, Kecamatan
Pupuan, Tabanan.
9. Pura Kepuh Kembar

Foto Istimewa

Berlokasi
di Banjar Belulang, Desa Kapal, Kecamatan Mengwi, Badung. Di pura ini terdapat
pohon kepuh kembar yang dipercaya memiliki kekuatan magis. Pura ini memiliki
ikatan dengan perjalanan Ida Dalem Putih Jimbaran dan Ida Dalem Solo sehingga
pura ini juga disebut Pura Dalem Solo.

Masyarakat
banyak yang percaya jika di pura ini merupakan tempat untuk memohon keturunan.
Bahkan dipercaya sudah banyak yang berhasil dikarenakan sesuhunan yang berstana
di sini pemurah.
10. Pura Geger Dalem Pemutih

Foto Istimewa

Pura
ini masih satu kawasan dengan Pantai Geger yang terletak di Desa Pemige, Nusa
Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung. Pura ini berlokadi di atas tebing karang
dan dari pura ini bisa menyaksikan keindahan Pantai Geger.

Pada
pura ini terdapat sebuah beji untuk melukat dan memiliki lingga yoni. Sehingga
banyak masyarakat yang percaya jika di pura ini adalah tempat untuk memohon
keturunan. Dahulu, dalam perjalanan Dang Hyang Nirarta melakukan dharma yatra
ke Bali, beliau sempat beristirahat di lokasi pura ini.
11. Pura Erjeruk

Foto Istimewa

Pura
Erjeruk ini terletak di Jalan Pantai Purnama, Desa Sukawati, Kecamatan
Sukawati, Gianyar. Letaknya di pesisir pantai dan dipercaya sebagai tempat
untuk memohon keturunan dikarenakan ada sebuah pelinggih yakni Pelinggih Ratu
Brayut.

Disebut
Pelinggih Ratu Brayut dikarenakan ada banyak patung anak-anak. Bagi yang ingin
memohon keturunan di pura ini cukup membawa sarana tiga buah pejati, serta satu
canang pengeraos. Pejati tersebut dihaturkan di pelinggih utama, di pelinggih Ratu
Gede Pura Dalem Ped, dan di palinggih Ratu Brayut. Selain itu, pasangan suami
istri yang memohon keturunan juga wajib memakan lungsuran atau surudan berupa
tumpeng.
12. Pura Tap Sai

Pura Tap Sai

Pura
Tap Sai ini terletak di Dusun Puragae, Desa Pempatan, Kecamatan Rendang,
Karangasem. Berada di tengah hutan di lereng Gunung Agung dan masuk wilayah
Desa Adat Besakih. Nama pura ini sebenarnya adalah Pura Pajinengan. Ajan tetapi
karena sering digunakan sebagai tempat pertapaan maka banyak yang menyebut Pura
Tap Sai.

Di
pura ini dipercaya ada tiga dewi yang berstana yaitu Dewi Saraswati, Dewi Sri,
dan Dewi Laksmi. Pada utama mandala pura terdapat sebuah lingga yoni. Pasangan
suami istri yang belum dikaruniai keturunan biasanya akan memohon keturunan di
tempat ini. Selain itu, pemedek juga bisa memohon jodoh maupun melakukan
pelukatan untuk melebur kekuatan negatif dalam diri. (TB)



Berikut Videonya

   

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!