Menjelang perayaan Hari Raya Galungan dan Kuningan, Tim Pengawas Terpadu dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bali bersama PT Pertamina dan Hiswana Migas menggelar inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah pangkalan LPG 3 kg di Kabupaten Gianyar, Selasa 15 April 2025. Langkah ini dilakukan sebagai respons atas laporan masyarakat terkait praktik penjualan yang diduga menyalahi aturan.
Sidak dilakukan di lima titik pangkalan, yakni milik I Ketut Jiwi di Jalan Raya Bone Blahbatuh, I Wayan Tantrayasa di Jalan Raya Blega Blahbatuh, Ni Wayan Cuk Juarini di Br. Tegalingah, Pande Putu Sudiarta di Br. Mas Bedulu Blahbatuh, dan Pande Putu Edi Suartana di Br. Mas Blahbatuh. Hasil pengawasan menunjukkan empat dari lima pangkalan ditemukan melanggar standar operasional prosedur (SOP).
Koordinator Tim Pengawas Terpadu Disperindag Bali, I Wayan Pasek Putra, menjelaskan bahwa pelanggaran yang ditemukan di antaranya adalah tidak adanya papan identitas pangkalan yang terpasang di tempat yang mudah dilihat oleh masyarakat. Bahkan beberapa pangkalan masih menjalankan praktik canvassing atau distribusi langsung ke konsumen, yang sudah dilarang.
“Setelah kami cek di lapangan, laporan masyarakat terbukti benar. Kami langsung melakukan pembinaan dan meminta para pemilik pangkalan menandatangani surat pernyataan di atas materai,” jelas Pasek Putra.
Sanksi tegas juga disampaikan oleh pihak Pertamina. Sales Branch Manager IV Bali PT Pertamina, Zico Aidillah Syahtian, menegaskan bahwa terhadap empat pangkalan yang terbukti melanggar, Pertamina akan memberikan sanksi pemotongan kuota hingga 50 persen tanpa batas waktu yang ditentukan, dan bahkan bisa berujung pada Pemutusan Hubungan Usaha (PHU).
“Jika mereka tetap membandel dan tidak menaati aturan, maka konsekuensinya adalah PHU,” ujar Zico Aidillah.
Langkah ini diharapkan dapat menertibkan distribusi LPG 3 kg bersubsidi agar tepat sasaran, khususnya menjelang hari besar keagamaan di Bali. (TB)