 |
| Istimewa |
Desa
Adat Padang Luwih, Dalung, Badung, Bali melaksanakan Karya Atma Wedana lan
Manusa Yadnya Kinembulan pada Jumat, 26 Agustus 2022 mendatang.
Rangkaian
acara ini telah digelar sejak 12 Agustus dan berakhir 29 Agustus 2022.
Upacara
ini dipusatkan di jaba Pura Dalem Penataran Desa Adat Padang Luwih.
Selain
Atma Wedana, juga digelar upacara pitra yadnya, metatah (potong gigi), metigang sasih, mepetik, dan meoton sanan
empeg secara masal.
Bendesa
Adat Padang Luwih, I Gusti Ngurah Oka Suradarma mengatakan, hal ini adalah
upaya desa adat dalam meringankan beban krama menjalankan kewajiban dan
swadharmanya pada almarhum.
“Karya
Atma Wedana ini bertujuan untuk mensucikan roh bagi orang yang telah meninggal
supaya mencapai sunia loka. Setelah melalui upacara ini sang atma akan
distanakan di sanggah kemulan dan disinilah atma itu dipuja,” kata Ngurah Oka
pada Selasa, 23 Agustus 2022.
Ngurah
menambahkan karya ini dilaksanakan tiap 5 tahun, namun karena jumlah peserta
yang sudah cukup banyak, pelaksanaan Karya Atma Wedana lan Manusa Yadnya
dimajukan.
Kapasitas
untuk balai peyadnyan sebenarnya hanya 50 sawa, namun peserta sebanyak 72 sawa.
“Ke
depannya akan kami evaluasi kembali kegiatan ini. Sehingga dimungkinkan tiap 3
tahun dapat menggelar karya seperti ini,” katanya.
Karya
Atma Wedana ini tidak hanya diikuti krama Desa Adat Padang Luwih saja, namun
juga sejumlah krama dari luar desa adat.
Sedangkan
untuk dana karya dikeluarkan masing-masing pemilet (warga yang turut dalam
karya), dan dibantu dari Desa Adat Padang Luwih, juga bantuan-bantuan dari
krama, pengusaha, serta pemerintah.
Untuk
upacara metatah diikuti 93 orang dan metigang sasih sekitar delapan puluhan
orang.
Selain
itu juga digelar upacara ngewarak keruron, ngelangkir, dan ngelungah diawal
karya.
Karya
Atma Wedana lan Manusa Yadnya dipuput Ida Pedanda Istri Kania dari Griya Gede
Kangkang, Pererenan, Badung. (TB)