Pura Pasar Agung Besakih, Tempat Suci di Perut Gunung Agung yang Penuh Aura Spiritual

Author:
Share

Jika kamu mencari tempat suci di Bali yang bukan hanya sakral, tapi juga menawarkan pemandangan luar biasa dan kisah spiritual yang menggugah, maka Pura Pasar Agung Besakih adalah jawabannya.

Terletak di lereng selatan Gunung Agung, pura ini bukan hanya menjadi tempat ibadah umat Hindu, tapi juga menyimpan sejarah panjang dan keunikan yang membuat siapa pun merinding kagum.

Apa Itu Pura Pasar Agung Besakih?

Pura Pasar Agung adalah salah satu pura penting yang berada dalam kawasan spiritual Gunung Agung, gunung tertinggi dan paling disucikan di Bali.

Lokasinya berada di Desa Sebudi, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem, tepat di ketinggian sekitar 1.600 meter di atas permukaan laut.

Jangan salah, walau namanya “Pasar”, tempat ini bukan pusat jual beli, melainkan tempat berkumpulnya para Dewa Kahyangan untuk menerima persembahan dari umat manusia.

BACA JUGA  Teruna Teruni Denpasar Ngayah di Pura Besakih, Wujudkan Bhakti dan Pelestarian Budaya

Sejarah yang Sarat Makna Spiritual

Konon, sejak abad ke-17, pura ini dipercaya sebagai tempat “pasar spiritual” — tempat di mana energi kehidupan dari Pura Besakih disebarluaskan ke seluruh jagat.

Hubungan spiritual antara Pura Besakih di sisi timur laut dan Pura Pasar Agung di selatan menciptakan semacam “keseimbangan kosmis” dalam konsep kepercayaan Hindu Bali.

Jalur Menuju Pura: Perjalanan yang Menguji Fisik dan Spirit

Untuk mencapai pelataran pura, kamu harus menaiki anak tangga dari area parkir. Medannya menanjak, udaranya sejuk, dan kabut kerap turun menyelimuti jalan.

Tapi percayalah, rasa lelahmu akan terbayar tuntas begitu melihat gerbang suci pura berdiri anggun di tengah latar hutan dan kabut.

BACA JUGA  Sejarah Desa Tista Karangasem, Jejak Panjang dari Masa Kerajaan Gelgel hingga Kini

Tak jarang, pengunjung melaporkan merasakan getaran energi spiritual yang kuat begitu menginjakkan kaki di pelataran. Banyak juga yang datang ke sini bukan hanya untuk sembahyang, tapi juga memulai pendakian ke puncak Gunung Agung dari titik ini.

Keunikan yang Membuat Pura Ini Berbeda dari yang Lain

  • Diselimuti Kabut
    Hampir setiap hari, kabut turun dengan sendirinya. Suasana ini menciptakan nuansa magis seolah kamu sedang berada di antara dunia nyata dan dunia spiritual.
  • Tempat Awal Pendakian Gunung Agung
    Para pendaki Gunung Agung biasanya memulai perjalanan dari pura ini. Tapi sebelum mendaki, mereka wajib melakukan persembahyangan terlebih dahulu untuk meminta restu dan keselamatan.
  • Hanya Bisa Dikunjungi Saat Cuaca Cerah
    Karena lokasinya yang ekstrem, pura ini biasanya hanya bisa dikunjungi saat cuaca baik. Jika hujan turun, akses bisa jadi sangat licin dan berbahaya.
  • Dijaga oleh Desa Adat
    Pura ini diempon oleh 27 desa adat di wilayah Selat. Artinya, keberadaan pura ini bukan hanya penting secara spiritual, tapi juga secara sosial dan budaya.
BACA JUGA  Amor Ing Acintya, Nengah Suarni Meninggal Tertimpa Tiang Listrik Roboh di Karangasem

Tips Jika Ingin Berkunjung

  1. Gunakan pakaian sembahyang atau kamen dan selendang jika ingin masuk ke area utama pura.
  2. Datang pagi hari saat cuaca masih cerah dan jalanan belum ramai.
  3. Bawa kamera, tapi ingat, selalu hormati kesakralan tempat. Jangan sembarang ambil foto apalagi saat upacara.
  4. Persiapkan fisik, karena tangga menuju pura cukup menantang. (TB)
   

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!