Dapat Jabatan Strategis Sebagai Pangkogabwilhan III, Ini Sosok Putra Bali Letjen TNI I Nyoman Cantiasa, Pernah Buat OPM Kalang Kabut

Author:
Share
Sumber: id.wikipedia.org

Nama
I Nyoman Cantiasa merupakan putra Bali yang digadang-gadang masuk dalam bursa
kandidat Pangkostrad. Akan tetapi I Nyoman Cantiasa tidak dipilih untuk mengisi
kursi Pangkostrad yang kosong setelah ditinggal KSAD Jenderal Abdurachman.

Mayjen
Maruli Simanjuntaklah yang akhirnya dipilih menjandi Pangkostrad, sekalipun
menantu Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan itu
merupakan kandidat paling junior. Meskipun tak dapat tongkat komando pimpinan
tertinggi Kostrad, namun Nyoman Cantiasa tetap mendapat promosi mutasi ke
jabatan bintang tiga atau letnan jenderal (Letjen).

Nyoman Cantiasa kemudian dimutasi dari jabatannya sebagai Pangdam XVIII/Kasuari
menjadi Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) III.
Nyoman Cantiasa menggantikan Letjen Jeffey Apoly Rahawarin yang akan memasuki
masa pensiun.

Jabatan
yang resmi disandang sejak 21 Januari 2022 itu didasarkan Surat Keputusan (SK) Jabatan
Nomor 66/I/2022 tanggal 21 Januari 2022 tentang Pemberhentian dari dan
Pengangkatan Dalam Jabatan di Lingkungan TNI yang ditandatangani Panglima TNI
Jenderal Andika Perkasa.

Berikut
adalah sosok dari I Nyoman Cantiasa.

I
Nyoman Cantiasa kini bernama lengkap dengan gelar yakni Letnan Jenderal TNI I
Nyoman Cantiasa, S.E., M.Tr. (Han). Ia merupakan tentara kelahiran Buleleng
Bali pada 26 Juni 1967. Ayahnya adalah I Nengah Tinggen yang merupakan seorang
penulis geguritan hingga menyalin ulang Satua Bali. Sementara ibunya bernama Ni
Ketut Mari.

Cantiasa
merupakan lulusan terbaik Akmil tahun 1990 dan merupakan siswa
dengan Karya Tulis Terbaik Dikreg XLI Sesko TNI T.A 2014. Dia
berpengalaman dalam Infanteri (Kopassus). Sebelum menjadi Panglima
Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) III ia menjabat sebagai Panglima
Komando Daerah Militer XVIII/Kasuari

Sejak
awal kariernya, Perwira TNI kelahiran 26 Juni 1967 tersebut tercatat telah
berkiprah dalam operasi-operasi berbahaya dan penting dalam sejarah pelibatan
TNI dalam mengatasi aksi teror. Ketika masih berpangkat Letnan Satu, Cantiasa
telah diterjunkan dalam operasi pembebasan anggota tim Ekspedisi Lorentz 95
yang disandera oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Mapenduma Papua pada
1996.

Saat itu ia menjabat sebagai Wakil Komandan Sub Tim Detasemen 81
(Penanggulangan Teror) atau Sat-81/Gultor Kopassus. Nyoman dan para prajurit
Kopassus sama sekali tidak menyangka, akan mendapatkan tugas membebaskan
sandera di Papua yang dulu bernama Irian Jaya. Tak cuma itu, Nyoman semakin
yakin jika tugas ini takkan mudah. Sebab, ada 26 orang yang menjadi sandera
kelompok OPM.

Yang
lebih mengkhawatirkan, dalam daftar sandera ada enam orang yang merupakan Warga
Negara Asing (WNA). Dua orang diantaranya dari Belanda, dan empat orang lainnya
berasal dari Inggris. Sisanya merupakan Warga Negara Indonesia (WNI) yang
berprofesi sebagai dosen, pendeta, dan petugas kehutanan.

Setelah
mendengar kabar bahwa ada puluhan sandera yang ditawan oleh kelompok OPM, Brigjen
TNI Prabowo Subianto memerintahkan pasukannya untuk bergerak. Kelompok OPM
yang berada di bawah pimpinan Kelly Kwalik memberikan sejumlah
tuntutan. Tuntutan Kelly saat itu adalah mempublikasikan keberadaan OPM yang
eksis di Papua, dan meminta Komite Palang Merah Internasional (ICRC) sebagai
fasilitator dan negosiator. Kelly menolak campur tangan pihak lain, apalagi TNI
yang saat itu masih bernama ABRI.

Selain
itu, para pemberontak Papua itu juga meminta ICRC mengirimkan logistik berupa
makanan dan obat-obatan. Yang lebih gila, Kelly juga mendesak ICRC mengirim
sejumlah senjata kepada OPM.

Operasi
ini berakhir tanggal 9 Mei 1996 setelah penyerbuan Kopassus ke
markas OPM di Desa Geselama, Mimika. Dalam penyerbuan ini, 2 dari 11 sandera
ditemukan tewas, Matheis Yosias Lasembu, seorang peneliti ornitologi dan Navy
W. Th. Panekenan, seorang peneliti biologi.

Saat
masih Kolonel, dia terpilih menjadi Komandan Upacara Penurunan Sang
Merah Putih dalam rangka memperingati HUT ke-68 Kemerdekaan Republik
Indonesia di Istana merdeka pada tanggal 17 Agustus 2013.

Dilansir
dari Tribunnews, Nyoman Cantiasa juga pernah diterjunkan dalam operasi
pembebasan sandera Anak Buah Kapal MV Sinar Kudus yang dibajak pada 2011 di
Perairan Somalia. 
Cantiasa
mengatakan ia yang saat itu menjabat sebagai Komandan Satuan Penanggulangan
Teror (Satgultor 81) Kopassus turut terlibat merancang operasi pembebasan
sandera tersebut.

Saat
itu, kata dia, timnya melaksanakan operasi bersama pasukan elit TNI AL yakni
Detasemen Jalamangkara. Menurutnya operasi tersebut adalah operasi yang punya
tingkat kesulitan sangat tinggi.

Cantiasa
juga berpengalaman tugas di Papua yakni sebagai Danrem 173/PVB (Biak) Kodam
XVII Cenderawasih dan Kasdam XVII Cenderawasih pada 2017. Kemudian pada 2018 ia
menjabat sebagai Pa Sahli Tk. III Bid. Polkamnas Panglima TNI hingga ia
kemudian menjabat sebagai Komandan Jenderal Kopassus pada 2019. Terakhir,
sebelum menjabat Panglima Kogabwilham III saat ini Cantiasa menjabat sebagai
Panglima Kodam XVIII Kasuari pada 2020.

Adapun riwayat pendidikan Nyoman
Cantiasa yakni sebagai berikut.

Akademi
Militer (1990)
Sesarcab Inf
Komando
Suslapa I
Suslapa II
Free Fall
Penanggulangan Teror (Gultor)
Suspa Intel Analis
Seskoad (2004)
Sesko TNI (2014)
Lemhannas

Riwayat Jabatannya Yakni

1.
Saat Berpangkat Letnan Dua hingga Kapten

Danton
Yonif Linud 328 Dirgahayu/Kostrad
Danki Yonif Linud 328 Dirgahayu/Kostrad
Dan Unit Den 81 Gultor / Kopassus
Dansubtim 2 Den 81 Gultor / Kopassus
Dantim Den 81 Gultor / Kopassus
Dantim Intel Grup 3 Sandhi Yudha / Kopassus

2.
Saat Berpangkat Mayor

Danseko
Pusdikpassus
Dansepara Pusdikpassus
Letnan Kolonel
Pabandya Ops Makopassus
Danyon 811/Sat-81/Kopassus
Dandenma Kopassus
Waasintel Danjen Kopassus
Wadansat-81/Kopassus (2010)

3.
Saat Berpangkat Kolonel

Dansat
81/Kopassus (2010)
Danpusdikpassus[3] (2012)
Pamen Ahli Bid. Taktik Khusus Gultor Danjen Kopassus (2013)
Pamen Denma Mabesad (Dik Sesko TNI)[4] (2014)
Danmentar Akmil (2015)[5]
Danrem 163/Wirasatya (2015)

4.
Saat Berpangkat Brigadir Jenderal

Danrem
173/Praja Vira Braja[6] (2017)
Kasdam XVII/Cenderawasih[7] (2017)

5.
Saat Berpangkat Mayor Jenderal

Pa
Sahli Tk. III Bid. Polkamnas Panglima TNI (2018)
Danjen Kopassus (2019)
Pangdam XVIII/Kasuari (2020).

6.
Saat Berpangkat Letnan Jenderal

Pangkogabwilhan
III (2022). (TB)

 

 

   

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!