Sc Youtube Coinvestasi |
Belakangan
ini crypto semakin diminati oleh banyak kalangan termasuk juga di Bali. Bahkan
banyak di antara trader crypto yang memperoleh keuntungan hingga ribuan persen.
Bahkan
seorang lelaki asal Bali ini dengan bermodalkan Rp 300 juta bisa jadi Rp 112
miliar dari crypto. Lelaki ini bernama Ketut Gede Sri Diwya atau yang dikenal
dengan Om King.
Dari
penelusuran yang dilakukan oleh tim Telusur Bali, diketahui Ketut Gede Sri
Diwya alias Om King merupakan seorang dosen di Universitas Pendidikan Nasional
pada program studi Manajemen. Ia menamatkan pendidikannya di Institut Teknologi
Adhi Tama Surabaya tahun 1995 dengan gelar ST.
Kemudian
ia melanjutkan S2 di Swinburne University Of Technology tahun 1999 dan
memperoleh gelar M.Interbus, serta tahun 2004 di kampus yang sama dan
memperoleh gelar M.InfoTech.
Ia
juga sempat menjadi Bendahara Perkumpulan Pendidikan Nasional (Perdiknas)
Denpasar. Ia diketahui memiliki nama lengkap Ketut Gede Sri Diwya Tuvoli
Amararaja.
Sementara
dalam bio di akun instagramnya @ketutsridiwya, ia menuliskan Blockchain
Technology, Fintech & Capital Market. Cryptocurrency Explorer, GameFi, NFT,
DeFi Project & metaverse.
Sementara
itu, dilansir dari wawancaranya dengan tim Coinvestasi dan diunggah di kanal
Youtube Coinvestasi Sabtu, 12 Desember 2021, Om King menuturkan pengalamannya
menjadi seorang trader crypto.
Ia
mengaku, mulai mengenal dunia investasi sejak tahun 2003. Ia pun mengakui jika dirinya adalah seorang dosen.
Selanjutnya
ia mulai terjun ke dunia crypto Maret 2021. Saat ini ia menggunakan modal
sebesar Rp 300 juta. Pertama masuk ke dunia crypto ia membeli tiga jenis koin
yakni Chiliz (CHZ), Holochain (HOT), dan Harmony (ONE). Ternyata, dua minggu
kemudian, uang Rp 300 juta tersebut berubah menjadi Rp 4,5 miliar.
Kemudian
ia beralih ke koin micin, karena bisa menghasilkan keuntungan ribuan persen
perhari dan puluhan ribu persen dalam seminggu. Adapun beberapa koin micin yang
ia koleksi yakni Shiba Inu (SHIB) dan Akita Inu. Koin micin yang dibelinya
tersebut pun meledak hingga saldonya sempat menjadi Rp 112 miliar.
Dikalangan
pencinta crypto, screenshoot saldo Om King pun tersebar luas, dimana jumlah
pasti saldonya yakni 112.786.435.186,85 atau jumlah ini setara dengan 143,23
Bitcoin atau BTC.
Adapun
aset yang dimiliki yang termuat dalam screenshoo tersebut yakni Akita yang
menempati urutan terbanyak, Shiba Inu, Kishu Inu, Safemars, Satoz, PIG, hingga
NFTArt. Bahkan oleh Sultan Medan, Indra Kesuma atau Indra Kenz, saldo yang
awalnya masih Rp 73 miliar tersebut pun dibuatkan konten tiktok.
Meskipun
demikian, dalam menentukan koin micin yang dibelinya, Om King tak mau gegabah,
karena koin micin sangat berisiko. Dirinya pun melakukan riset dengan
betul-betul membaca whitepaper dari projek di masing-masing koin tersebut. Ia
juga mempertimbangkan apakah projek dari koin tersebut berjalan dengan baik
atau tidak. Dirinya pun mengajak para trader crypto untuk tidak Fomo. Dirinya
juga berprinsif, lebih baik telat dari pada menjadi fatal. Selama menggeluti
koin micin, ia juga sempat mengalami rug pull, dimana 10 ETH miliknya lenyap.
Untuk
langkah antisipasi, sekian persen dari keuntungannya ia tarik dan dijual lalu
dibelikan koin yang memiliki projek jelas lalu ia staking. Ia juga menyarankan
agar trader maupun investor crypto menggunakan uang dingin saat membeli koin. (TB)
Disclaimer: Ini hanya sebuah informasi dan bukan ajakan
untuk membeli koin tertentu. Segala bentuk risiko yang terjadi saat melakukan
trading ataupun investasi dalam instrumen investasi termasuk crypto merupakan
tanggungjawab masing-masing individu.
Referensi:
https://coinvestasi.com/berita/tips-cari-koin-micin-ala-crypto-miliuner
https://signalcrypto.net/modal-300juta-jadi-112-milyar-dalam-2-bulan-lebih/
https://www.genpi.co/crypto/151069/trader-bali-main-kripto-modal-rp-300-juta-jadi-ratusan-miliar
Youtube
Coinvestasi: https://www.youtube.com/watch?v=_xhg1psK-wc&t=72s