Deretan Prestasi Dirjen Bimas Hindu Tri Handoko Seto yang Dicopot Menteri Agama RI

Author:
Tri Handoko Seto. Ist. 

Dr
Tri Handoko Seto SSi MSc, resmi dilantik menjadi Dirjen Bimas Hindu pada Senin,
10 Agustus 2021 di Gedung Kementerian Agama RI, Jalan MH Thamrin, Jakarta
Pusat. Seto dilantik oleh Menteri Agama (Menag) ketika itu yakni Fachrul Razi.

Namun
belum genap 1,5 tahun menjabat sebagai Dirjen, Seto malah dicopot oleh Menteri
Agama RI pengganti Fachrul Razi yakni Yaqut Cholil Qoumas. Seto pun dimutasi ke
jabatan fungsional per 6 Desember 2021.

Hal
tersebut pun membuat Tri Handoko Seto terkejut. Seperti dikutip dari Bali Express,
dirinya tak membayangkan, jika akan diberhentikan sebagai Dirjen Bimas Hindu. Karena
tiba-tiba saja ada telepon dan ada SK pemberhentian sebagai dirjen. Padahal
saat ini ia tengah semangatnya dalam menjalankan tugas untuk Umat Hindu.

Selama
menjadi Dirjen, banyak prestasi atau banyak hal yang ia lakukan untuk umat
Hindu. Ia melakukan realisasi Rp10,2 miliar untuk 153 rumah ibadah bagi umat
Hindu pada tahun 2021 yang tersebar di 29 provinsi di Indonesia.

Dari
153 yang dibangun, Bali merupakan provinsi yang paling banyak mendapatkan
alokasi pembangunan dan rehabilitasi rumah ibadah yakni sebanyak 37 pura yang
disesuaikan dengan jumlah umat Hindu di Bali. Tri Handoko Seto juga berharap
dengan adanya program ini dapat memberikan kemudahan akses bagi umat Hindu di
berbagai daerah dalam melaksanakan aktivitas peribadatan.

Seto
juga menggelontorkan Rp 39,2 miliar untuk 4.427 paket beasiswa. Tahun 2021,
Ditjen Bimas Hindu Kemenag RI dibawah Seto menganggarkan Rp 3,9 miliar untuk
117 tenaga pendidik Hindu yang tersebar di 12 perguruan tinggi di 7 provinsi di
Indonesia, meliputi Bali, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan
Tengah, Lampung, dan Sulawesi Tenggara. Anggaran tersebut meningkat
dibandingkan dengan tahun lalu yang hanya mengalokasikan Rp 2 miliar untuk 55
tenaga pendidik yang tersebar di 10 perguruan tinggi di 6 provinsi.

Juga
mengeluarkan Rp 15,2 miliar bantuan untuk 110 Pasraman Hindu di 20 provinsi. Dirjen
Bimas Hindu Kementerian Agama Tri Handoko Seto mengungkapkan bahwa program
bantuan itu merupakan salah satu bentuk upaya pemerintah dalam menghadirkan
solusi terhadap permasalahan keterbatasan akses pendidikan bagi pelajar Hindu
di Indonesia.

Program
bantuan Pasraman Hindu dialokasikan untuk tiga jenis bantuan, meliputi Bantuan
Pasraman Hindu Formal dengan enam spesifikasi, yaitu Bantuan Sarana Prasarana
Tingkat Adi Widya Pasraman, Bantuan Sarana Prasarana Tingkat Utama Widya
Pasraman, Bantuan Pembangunan Asrama Putra Putri Tingkat Utama Widya Pasraman,
Bantuan Rehab Pembangunan Tingkat Pratama, Adi, dan Madya Widya Pasraman,
Bantuan Rehab Pembangunan Tingkat Utama Widya Pasraman, Percepatan Pembangunan
Papua, dan Bantuan Pembangunan Laboratorium Pendidikan Keagamaan Hindu Tingkat
Utama Widya Pasraman. 

Bantuan Pasraman Sekolah Minggu dengan tiga spesifikasi
yaitu Bantuan Sarana Prasarana, Bantuan Pasraman Sekolah Minggu yang Terdampak
Bencana, dan Bantuan Rehab/Pembangunan Sekolah Minggu. Sedangkan Bantuan
Pasraman Non Formal memiliki satu spesifikasi yaitu Bantuan Sarana Prasarana
Pasraman.

Selain
itu, Direktorat Jenderal Bimas Hindu memberikan bantuan bantuan program
Pembangunan 1.000 Pelinggih kepada umat Hindu di Kabupaten Gunung
Kidul. Bantuan tersebut diserahkan oleh Dirjen Bimas Hindu Kementerian Agama,
Tri Handoko Seto pada Kamis (7/10/2021) malam kepada Purwanto selaku Ketua
Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Gunung Kidul, Daerah
Istimewa Yogyakarta. 

Tri Handoko Seto menyampaikan bahwa kontribusi Ditjen
Bimas Hindu pada program Pembangunan 1.000 Pelinggih yang digagas
PHDI Gunung Kidul sejak tahun 2017 ini merupakan bentuk upaya memperkuat
identitas dan jati diri umat Hindu di tengah menguatnya modernisasi.

Juga
merilis aplikasi layanan pendidikan Hindu berbasis digital, e-Pasraman pada
Sabtu 6 November 2021 yang diluncurkan langsung oleh Menteri Agama RI dan Ketua
Komisi VIII DPR RI. Aplikasi e-Pasraman ini akan memudahkan guru dan siswa di
dalam proses belajar mengajar di Pasraman. 

Tidak hanya siswa dan guru, orang
tua siswa juga nantinya dapat mengakses berbagai informasi seperti bahan ajar,
nilai siswa, absensi, hingga manajemen biaya, dan jadwal ujian ungkap Tri
Handoko Seto dalam penjelasannya. Selain itu, e-Pasraman juga memiliki layanan
kelas virtual yang nantinya dapat dimanfaatkan oleh Pasraman dalam melakukan
proses belajar mengajar jarak jauh.

Tiga
aplikasi lain juga diluncurkan yakni Sindu (Sistem Informasi Hindu), Wedangga
(Weda dalam Genggaman Anda), dan e-Arsip. Sindu merupakan sistem aplikasi
digital berbasis web yang terintegrasi dengan data-data keumatan Hindu seperti
data pendidikan, data penyuluh, guru agama, data pegawai dan data
lainnya. 

Sedangkan Wedangga adalah aplikasi media digital berbasis web
yang mempermudah umat mengakses kitab suci Hindu. Melalui aplikasi ini tidak
hanya ditampilkan teks asli dan terjemahannya saja, namun umat juga bisa
mendengarkan langsung lantunan beserta terjemahannya. Aplikasi ke empat yang
dirilis Ditjen Bimas Hindu adalah Digital Arsip. Aplikasi ini merupakan
transformasi model pengarsipan dokumen kepegawaian Ditjen Bimas Hindu.

Tri
Handoko Seto juga langsung turun menyambangi umat Hindu di pelosok. Tri Handoko
Seto melakukan kunjungan ke lima kabupatenkota di Lampung dari tanggal 28
November s.d. 1 Desember 2021. Diantaranya, Bandar Lampung, Lampung Tengah,
Lampung Barat, Way Kanan, dan Lampung Utara. Roadshow di Lampung dalam rangka
pembinaan umat sekaligus peresmian beberapa rumah ibadah umat Hindu. 

Beberapa
wilayah yang dikunjungi Dirjen Bimas Hindu diantaranya adalah wilayah
terpinggirkan di Lampung. Di sana pihaknya pun menerima berbagai aspirasi,
diantaranya soal buku, beasiswa, pembangunan pura, hingga berbagai soal
pendidikan. Pihaknya pun akan mengupayakan solusinya melalui program-program
Ditjen Bimas Hindu ke depan.

Ia
juga melakukan kunjungan ke Umat Hindu Tana Toraja. Kehadiran Tri Handoko Seto
di di sana adalah sesuatu yang istimewa bagi komunitas Hindu Alukta yang merupakan
kepercayaan tertua di Toraja. Penganut Alukta di Toraja merasa seakan tak
percaya dengan Kehadiran Dirjen Bimas Hindu RI di kampung halamannya. Tri
Handoko Seto tercatat menjadi Dirjen Bimas Hindu pertama yang berkunjung dan
menemui langsung umat hindu Alukta di Toraja.

Seto
juga mengatakan pembangunan rumah ibadah berbasis kearifan lokal adalah salah
satu agenda prioritas Ditjen Bimas Hindu Tahun 2022. Pihaknya pun ingin
membangkitkan berbagai warisan budaya adiluhung Hindu di Indonesia. (TB)

Referensi:

https://mediaindonesia.com/nusantara/429853/alokasikan-bantuan-rp152-m-untuk-110-pasraman-hindu

https://baliexpress.jawapos.com/nasional/18/08/2021/guru-dan-dosen-agama-hindu-dianggarkan-beasiswa-kemenag-rp-39-miliar

https://baliexpress.jawapos.com/nasional/26/08/2021/ditjen-bimas-hindu-bantu-153-rumah-ibadah-paling-banyak-di-bali

https://www.beritasatu.com/nasional/838395/dirjen-bimas-hindu-serahkan-bantuan-pembangunan-1000-pelinggih-di-gunung-kidul

https://bimashindu.kemenag.go.id/media-berita.php?hal=detailberita&id=766

https://kemenag.go.id/read/kemenag-luncurkan-empat-aplikasi-layanan-digital-umat-hindu-m7jpa

https://bimashindu.kemenag.go.id/media-berita.php?hal=detailberita&id=772&tknfv=678B28F9VXYZABCDEFGHJKLMNOPQ37D1

https://kareba-toraja.com/dirjen-bimas-hindu-kemenag-ri-kunjungi-komunitas-alukta-di-tana-toraja/

https://www.nusabali.com/berita/108852/dirjen-bimas-hindu-diisukan-copot-ormas-hindu-protes

 

   

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!