![]() |
Ilustrasi minum tuak / Istimewa |
Istilah
arak dan tuak tak pernah asing dalam kehidupan masyarakat Bali.
Apalagi
dalam pelaksanaan upacara yadnya, tuak dan arak ini digunakan sebagai tetabuhan
untuk para Bhuta Kala.
Minuman
yang termasuk ke dalam minuman keras memiliki dua fungsi tergantung peminumnya
sendiri.
Jika
diminum secukupnya, maka akan berguna untuk kesehatan.
Namun
jika diminum berlebihan, otomatis akan menyebabkan peminumnya menjadi mabuk.
Takaran
untuk minum arak di Bali menggunakan sloki atau gelas kecil, sedangkan tuak menggunakan
takaran gelas biasa.
Dalam
kehidupan masyarakat Bali, ada delapan tingkatan meminum tuak atau pun arak
sesuai dengan tingkat kemabukannya.
Berikut
ini adalah delapan tingkatan tersebut.
1. Eka Padmasari
Ini
bermakna seorang meminum satu gelas tuak atau satu sloki arak.
Meminum
satu gelas atau satu sloki ini akan memberikan kesegaran dan untuk kesehatan
maupun menghangatkan tubuh.
2. Dwi Angemertani
Ini
adalah saat seseorang meminum dua sloki arak atau dua gelas tuak.
Meminum
dua gelas atau dua sloki ini akan membangkitkan rasa semangat.
3. Tri Raja Busana
Tri
Raja Busana ini berarti seseorang sudah meminum tiga gelas atau tiga sloki.
Saat
meminum tiga gelas atau tiga sloki ini wajah sang peminum mulai memerah.
4. Catur Kokila Basa
Seseorang
sudah meminum arak maupun tuak pada gelas atau sloki keempat.
Saat
ini seorang peminum akan mulai berbicara ngelantur dan tidak karuan.
Bahkan
saat ini peminum sudah mulai membuka rahasia orang atau pun rahasia pribadi.
Jika
di Bali, orang yang bicara ngelantur diibaratkan seperti kedis becica atau
cerukcuk punyah.
5. Panca Wanara Konyer
Saat
ini peminum tersebut sudah meminum lima gelas atau sloki tuak atau pun arak.
Akibat
pengaruh alkohol, peminum mulai berjoged-joged, bernyanyi-nyayi.
Selain
itu, tampangnya akan kejengat-kejengit atau cengar-cengir mirip kera.
6. Sad Wanara Rukem
Pada
tahap ini, peminum sudah meminum enam gelas atau sloki arak atau tuak.
Kepala
seorang peminum akan mulai terasa berat dan pusing.
7. Sapta Ketoya Basa
Pada
tingkatan ini, peminum telah meneguk gelas maupun sloki yang ketujuh.
Cirinya
akan muncul rasa emosi dalam diri peminum.
Bahkan
karena tak bisa mengendalikan emosi, sangat mudah menyulut pertengkaran.
8. Asta Kebo Dangkal
Peminum
sudah meminum gelas atau sloki yang kedelapan pada tahap ini.
Pada
tingkatan ini peminum sudah mulai mabuk berat dan bisa saja tak sadarkan diri
tidur ngorok.
Demikianlah
delapan tingkatan dari meminum arak ataupun tuak sesuai dengan tingkat
kemabukannya. (TB)