Istimewa |
Gang
ini sangat terkenal di dunia. Ini adalah gang yang berada di Bali. Lokasinya di
Kuta, Badung, Bali dan namanya adalah Gang Poppies. Gang Poppies Bali ini
membentang sepanjang Pantai Kuta, lokasinya dekat dengan pantai Kuta dan
Legian.
Jalur
atau gang Popies ini memiliki dua jalur, yang dibagi menjadi Popies I
dan Popies II serta letaknya yang tak jauh dari Hard Rock Hotel. Gang ini
disebut-sebut sebagai kampung bule karena padatnya turis asing yang tinggal di
sana, kawasan ini dipadati dengan hotel, bungalow, penginapan, restoran,
penjual souvenir, studio seniman dan tempat-tempat usaha lainnya.
Sebelum
pandemi Covid-19, gang ini tak pernah mati dan berdenyut selama 24 jam. Namun,
setelah pandemi Covid-19, gang ini sepi. Bagaimana
awal mula keberadaan gang Poppies ini?
Dilansir
dari Suarabali.id, nama gang Poppies sendiri berawal dari sebuah restoran yang
ada di jalan pantai Kuta yang pada saat itu telah berhenti beroperasi, namun
kembali dibuka atas gagasan dua wisatawan asal California, Amerika Serikat
yaitu George dan Bob bersama pemilik awalnya yaitu Jenik Sukeni.
Adapun nama Poppies
ini terinspirasi dari bunga liar yang banyak tumbuh liar di Amerika. Restoran
modern ini cukup terkenal, dan saking terkenalnya kawasan di sekitarnya pun
sering disebut dengan Poppies Lane atau jalur Poppies pada sekitar tahun 1972.
Sebelum
bernama gang Poppies atau Poppies Lane Kuta, gang ini tak bernama. Warga
sekitar hanya menyebutnya rurung atau jalan yang kecil. Namun, warga yang
mengaku tinggal di gang tersebut mengatakan bahwa nama gang tersebut ialah Gang
Taman Sari.
Tetapi
adapula warga yang menyebutnya gang memedi. Orang yang menyebutnya gang memedi
disebabkan gang tersebut sempit, sepi dan lenggang. Hanya ada beberapa rumah
saja dan selebihnya lading. Oleh sebab itu warga menyebutnya gang mnemedi dan
dipercaya sering dilewati makhluk halus.
Sementara
itu, dilansir dari goodnewsfromindonesia.id keberadaan gang Poppies ini tak
bisa dilepaskan dari Kuta. Di tahun 70-an ketika pertama kali wisatawan asing
mengunjungi kampung ini, warga Kuta membuat penginapan sederhana dengan
menyewakan sebagian kamar rumah mereka dan juga membuat warung bambu untuk
kebutuhan makanan bagi turis.
Nama
Poppies ini bermula dari nama dari warung milik Sang Ayu Made Cenik Sukeni pada
tahun 1970. Warung Sang Ayu terletak dekat dengan Pantai Kuta, tempat para
wisatawan asing nongkrong.
Saat
itu, ada wisatawan yang bernama George dan Bob dan sudah sering berlangganan
dan ikut mempromosikan warung tersebut. George dan Bob memberikan nama Poppies
untuk warung Sang Ayu yang diambil dari nama sebuah bunga indah yang tumbuh di
California, AS.
Lambat laun restoran Poppies mulai berkembang pesat, dan nama
Poppies pun semakin dikenal. Dari sinilah kemudian orang menyebut gang menuju
restoran Poppies sebagai Gang Poppies. Hal ini juga dikarenakan Poppies
merupakan nama usaha pertama yang ada di sana.
Gang
ini juga disebut-sebut sebagai kampung bule karena padatnya turis asing yang
tinggal di sana, kawasan ini dipadati dengan hotel, bungalow, penginapan,
restoran, penjual suvenir, studio seniman, dan tempat-tempat usaha lainnya.
Sedangkan penduduk asli setempat telah bermukim di tempat lain yang jauh dari
keramaian. Di
sini hampir tidak ditemui tempat tinggal karena yang ada hanya hotel,
penginapan, restoran, butik, dan para penjual suvenir atau studio tatoo.
Selain
itu, gang Poppies berada persis di tengah-tengah pantai Kuta dan Legian. Di
situ ada papan nama Popies II. Sedangkan gang Popies I letaknya berjarak tak
terlalu jauh dari Hard Rock Hotel. Jika ditelusuri, kedua gang itu tembus ke
segala lokasi wisata, seperti monument Bom Bali di jalan Legian dan kawasan
Seminyak.
Di
Poppies Lane Kuta terdapat banyak penginapan dengan harga murah. Tarif
bermalamnya mulai dari Rp90 ribu hingga Rp300 ribu saja. Meski harga yang
minim, setiap kamar tamu memiliki fasilitas yang cukup lengkap dan tentu
membuat pengunjung merasa nyaman.
Keberadaan
gang ini juga menjadi inspirasi band legendaris Indonesia yakni Slank untuk
membuat lagu berjudul Poppies Lane Memory. Mnurut Bimbim, pentolan group Slank
menyebut lagu ini berkisah tentang seseorang yang jatuh ke pelukan wanita.
Dimana nama wanita ini merupakan kamuflase dari obat-obatan terlarang.
Sedangkan Poppies Lane adalah nama jalan di Kuta, Bali, tempat nongkrong mereka
dulu. Diketahui, lagu Poppies Lane Memory ada dalam album Tujuh yang rilis pada
1998.
Selain
itu, di gang ini juga lahir band rock asal Bali yang terkenal yakni Superman Is
Dead atau SID. Superman Is Dead adalah band yang muncul pada 1995 dari sebuah
gang bernama Poppies Lane II di Kuta Bali. Grup musik ini beranggotakan tiga orang
yakni Bobby Kool sebagai gitaris merangkap vokalis, Eka Rock sebagai
bassis dan Jerinx sebagai drummer.
Namun saat pandemi Covid-19, kawasan ini bak kota mati, karena nyaris tak ada
aktivitas karena tak ada wisatawan yang datang ke Bali. Deretan toko, resto,
cafe, dan bar, banyak yang tutup dihantam pandemi. Pasalnya, hampir 90 persen
wilayah Badung selatan bertumpu pada sektor pariwisata. (TB)