Wilayah Kuta, Bali, diguncang gempa bumi tektonik berkekuatan magnitudo (M) 4,3 pada Senin, 24 Maret 2025, pukul 17.44 WITA.
Berdasarkan analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), episenter gempa terletak di laut pada koordinat 9,28° Lintang Selatan dan 114,09° Bujur Timur.
Lokasi ini berjarak sekitar 117 kilometer barat daya Jembrana, Bali, dengan kedalaman gempa mencapai 29 kilometer.
BMKG menyebutkan bahwa gempa tersebut tergolong sebagai gempa dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia yang bergerak di bawah lempeng Eurasia.
Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa gempa ini memiliki mekanisme pergerakan sesar naik dengan kombinasi mendatar atau oblique thrust fault.
Guncangan gempa dirasakan oleh masyarakat di wilayah Kuta dan Denpasar dengan intensitas II MMI (Modified Mercalli Intensity), di mana getaran dirasakan oleh beberapa orang dan benda-benda ringan yang digantung tampak bergoyang.
Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan atau korban akibat gempa tersebut. BMKG juga memastikan bahwa gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Berdasarkan hasil monitoring hingga pukul 18.10 WITA, belum terdeteksi adanya gempa susulan (aftershock).
Kepala Balai Besar MKG Wilayah III Denpasar, Cahyo Nugroho, mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpancing isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Warga diingatkan untuk menghindari bangunan yang retak atau mengalami kerusakan akibat gempa.
Selain itu, penting untuk memeriksa struktur bangunan dan memastikan tempat tinggal cukup tahan gempa sebelum kembali masuk ke rumah.
Masyarakat diharapkan selalu mengakses informasi resmi dari BMKG melalui kanal komunikasi terverifikasi. (TB)
Sumber gambar; pixabay.com