Ida Pandita Dukuh Sakha Sentanu Segening Berpulang, Ini Sosok dan Perjalanan Ida hingga Menjadi Sulinggih

Author:
Share
sumber FB/ Ida Pandita Dukuh Saka Sentanu Segening

Sulinggih
yang berasal dari Nusa Penida Klungkung berpulang atau lebar. Sulinggih
tersebut adalah Ida Pandita Dukuh Sakha Sentanu Segening.

Kabar
duka ini dibagikan oleh salah seorang pengguna media sosial facebook atas nama
Samiaga Putu. Dalam unggahannya tersebut, Samiaga menuliskan sebagai berikut.

Lebar:
Ida Pandita Dukuh Saka Sentanu saking Griya Batu Mulapan Nusa Penida, rahina
Saniscara Pon Dungulan. Dumogi Ida ngamolihang genah mautama ring Sunya Loka.
Om Mrtyor Ma Amrtham Gamaya.

Dalam
unggahan tersebut, juga diserta foto Ida saat mapuja dan saat ida
bercengkrama dengan sulinggih lainnya.

Dari
unggahan tersebut, diketahui jika Ida lebar pada hari Sabtu, 13 November 2021
tepatnya pada Saniscara Pon wuku Dungulan. Ucapan belasungkawa pun banyak pada
kolom komentar unggahan tersebut.

Lalu
siapakah sosok Ida? Berikut sosok Ida yang berhasil dihimpun tim Telusur Bali.

Dilansir
dari facebook Ida yakni Ida Pandita Dukuh Saka Santanu Segening diketahui jika
saat walaka ida bernama I Wayan Sugiantha. Ida lahir di Banjar Batumulapan, 31
Desember 1959.

Saat
masih walaka, Ida bekerja sebagai guru dengan status Pegawai Negeri Sipil
(PNS). Selain itu juga merupakan Pemangku Gde Pura Dalem Cemara Batumulapan. Ida
melakukan prosesi dwijati pada Anggara Kasih Kulantir tepatnya pada Purnamaning
Sasih Kasa tanggal 19 Juli 2016.

Nabe Ida yakni, Guru Nabe Napak yakni Ida Pandita Nabe Dukuh Acharya Dhaksa, dari
Padukuhan Samiaga, Guru Nabe Waktra yakni Ida Sri Bhagawan Maha Charya Sagening
dari Griya Agung Sagening, serta Guru Nabe Saksi yakni Ida Pandita Mpu Nabe
Putra Preteka Dukuh Prabu, dari Griya Prabu Desa Pangkung Prabu. 

Setelah
menjadi sulinggih Ida pun memiliki abiseka atau gelar Ida Pandita Dukuh Sakha. Alamat
griya Ida di Padukuhan Segening, Banjar Batumulapan Kauh, Desa Batununggul, Kecamatan
Nusa Penida, Kab. Klungkung, Bali.

Sementara itu, dikutif dari situs http://waklaba.blogspot.com/
dituliskan, jika langkah matang diimbangi dengan usia, Ida Pandita Saka Sentanu
Seganing dari geria Padukuhan Seganing, Batumulapan, Nusa Penida yang baru
mediksa sebagai sulinggih. Beliau terpanggil dalam lubuk hati yang tulus
mencurahkan diri mengabdikan kepada umat. 

Sejauh ini pesemetonan Dukuh Seganing
belum ada yang menjadi sulinggih, dukungan dan restu pesemetonan baik dari Nusa
Penida maupun Bali Beliau memantapkan diri menjadi seorang sulinggih. Tulis
laman tersebut yang artikelnya diunggah pada bulan Juli tahun 2016.

Adapun rangkain upacara mediksa yang Ida jalani yakni yang pertama wisudha
bumi, tahap awal upacara dimana mengubah rumah menjadi geria. Penyucian ini
dimaksudkan membersihkan tempat kediaman seorang sulinggih atau lebih dikenal
geria. Selanjutnya, upacara sedha raga adalah proses penyucian diri seorang
walaka menjadi sulinggih yang dilakukan tepat pada pukul 00.00 Wita hingga pukul
04.00 Wita.

Dituliskan juga, saat walaka bernama Jro Mangku Wayan Sugianta dan istri Jro
Mangku Desak Made Wati dan menjadi sulinggih dengan gelar Ida Pandita Dukuh
Saka Sentanu Segening dan istri Ida Pandita Sudha Padmi Seganing pada rahina
Anggara Kliwon Kulantir.
Dalam acara mediksa Ida saat itu juga disaksikan oleh PHDI Klungkung, Majelis
Alit Desa Pakraman Kecamatan Nusa Penida serta masyarakat. 

Dalam kesempatan
itu, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta juga menghadiri upacara mediksa dan
memberikan ucapan selamat kepada Ida karena telah menjadi sulinggih.

Sementara itu, dalam facebooknya, Ida sering membagikan aktivitasnya saat melayani umat. Ida muput di beberapa lokasi bahkan hingga Pura Goa Lawah. Dari postingan tersebut, Ida juga terlihat sangat aktif dalam melayani umat. (TB)

 

   

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!