Bunga, dalam struktur biologisnya, adalah bagian dari organ tumbuhan yang berperan penting dalam proses reproduksi untuk menghasilkan keturunan baru.
Namun, dalam konteks keagamaan Hindu, bunga memiliki makna spiritual yang sangat dalam dan esensial dalam setiap prosesi persembahyangan.
Fungsi bunga dalam persembahyangan bukan sekadar hiasan atau pelengkap, melainkan menjadi simbol suci, perwujudan cinta kasih, serta bentuk bakti yang tulus kepada Tuhan.
Dalam tradisi Hindu, bunga memiliki tiga peran utama dalam persembahyangan.
Pertama, sebagai simbol Tuhan (Siwa); kedua, sebagai ungkapan ketulusikhlasan umat dalam bersembahyang; dan ketiga, sebagai sarana persembahyangan yang digunakan untuk menghiasi serta menyempurnakan sesajen yang akan dipersembahkan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa atau roh leluhur.
Keindahan dan keharuman bunga dianggap sebagai cerminan dari kasih sayang dan kemurnian Tuhan, yang dihadirkan dalam bentuk yang nyata.
Landasan penggunaan bunga sebagai sarana persembahan tidak dilakukan tanpa dasar.
Hal ini ditegaskan dalam kitab suci Bhagawad Gita, tepatnya pada Bab 9, Sloka 26 yang menyebutkan bahwa unsur-unsur pokok persembahan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa meliputi bunga, daun, air, dan buah-buahan.
Dalam sloka tersebut disebutkan:
“Patram, puspam, phalam, toyam
Yo me bhaktya prayacchati
Tad aham bhakty-upahrtam
Asnami prayatatmanah”
Artinya: “Siapa saja yang sujud kepada-Ku dengan persembahan sehelai daun, sekuntum bunga, sebiji buah, atau seteguk air, Aku terima sebagai persembahan dari orang yang berhati suci.”
Makna dari sloka ini menunjukkan bahwa bukan besar kecil atau mewahnya persembahan yang dinilai, melainkan kemurnian hati dan ketulusan batin dalam mempersembahkan kepada Tuhan.
Bunga yang sederhana pun, jika disertai dengan cinta kasih dan pengabdian yang tulus, akan diterima oleh Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
Dalam praktik persembahyangan, bunga biasanya diletakkan di antara kedua telapak tangan yang dicakupkan di dada saat umat Hindu menyembah.
Setelah persembahyangan selesai, bunga tersebut umumnya diselipkan di kedua telinga sebagai lambang berkah dan pengingat atas doa yang telah dipanjatkan.
Dengan demikian, bunga bukan hanya memiliki nilai estetika, namun juga membawa nilai spiritual yang tinggi dalam kehidupan keagamaan umat Hindu.
Sebagai sarana persembahyangan, bunga memperkuat ikatan batin antara umat dan Sang Pencipta, menjadi perantara suci dalam menyampaikan rasa bakti, syukur, dan cinta kasih yang tulus dari dalam hati. (TB)