![]() |
Sumber foto: pixabay.com |
Tanaman
piduh (piduh-piduh) atau yang sering disebut tapak kuda atau ada pula yang
menamai pegagan memiliki nama latin Centelle Asiatica. Tanaman ini biasanya
tumbuh di kebun, di pinggir jalan ataupun di areal persawahan dan biasanya
tumbuh di sela-sela rerumputan. Bentuk tanaman ini kecil dan merembat.
piduh (piduh-piduh) atau yang sering disebut tapak kuda atau ada pula yang
menamai pegagan memiliki nama latin Centelle Asiatica. Tanaman ini biasanya
tumbuh di kebun, di pinggir jalan ataupun di areal persawahan dan biasanya
tumbuh di sela-sela rerumputan. Bentuk tanaman ini kecil dan merembat.
Memiliki
bentuk daun seperti ginjal kecil-kecil dengan ujung daun bergerigi kecil-kecil.
Tanaman ini bisa berbunga dan berbuah. Piduh tak memiliki batang dan hanya
memiliki rhizoma atau rimpang pendek dan sangat mudah untuk tumbuh.
bentuk daun seperti ginjal kecil-kecil dengan ujung daun bergerigi kecil-kecil.
Tanaman ini bisa berbunga dan berbuah. Piduh tak memiliki batang dan hanya
memiliki rhizoma atau rimpang pendek dan sangat mudah untuk tumbuh.
Biasanya
piduh ini digunakan untuk mengobati luka baik karena benda tajam maupun karena
kecelakaan. Caranya yakni daun piduh diambil beberapa tangkai, kemudian
dihaluskan dan digunakan menutup bagian luka.
piduh ini digunakan untuk mengobati luka baik karena benda tajam maupun karena
kecelakaan. Caranya yakni daun piduh diambil beberapa tangkai, kemudian
dihaluskan dan digunakan menutup bagian luka.
Selain
itu, dalam Usada Bali yang disusun Ngurah Nala dituliskan piduh dapat digunakan
untuk mengobati wasir dan mencret. Untuk mengobati wasir, bahan yang diperlukan
yakni piduh sakawit (akar, batang, daun), bintang-bintang sakawit, damuh-damuh
sakawit, serta gula batu. Semua bahan-bahan ini yakni direbus, lalu digiling
halus, dan diperas. Air perasan ini kemudian diminum.
itu, dalam Usada Bali yang disusun Ngurah Nala dituliskan piduh dapat digunakan
untuk mengobati wasir dan mencret. Untuk mengobati wasir, bahan yang diperlukan
yakni piduh sakawit (akar, batang, daun), bintang-bintang sakawit, damuh-damuh
sakawit, serta gula batu. Semua bahan-bahan ini yakni direbus, lalu digiling
halus, dan diperas. Air perasan ini kemudian diminum.
Sementara
untuk mengobati mencret atau diare ramuannya terdiri atas buah piduh, kulit
batang pinang muda dan deringo. Bahan-bahan ini digerus halus, lalu tambahkan
air. Pemakaiannya yakni digunakan sebagai boreh dari leher sampai ke dada,
sedangkan ampasnya ditempelkan di pangkal daun telinga.
untuk mengobati mencret atau diare ramuannya terdiri atas buah piduh, kulit
batang pinang muda dan deringo. Bahan-bahan ini digerus halus, lalu tambahkan
air. Pemakaiannya yakni digunakan sebagai boreh dari leher sampai ke dada,
sedangkan ampasnya ditempelkan di pangkal daun telinga.
Dalam
Usada Gede yang diterbitkan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan juga
disebutkan tiga manfaat piduh yakni untuk obat bayi menangis, obat gila sering
makan, dan obat ila. Obat bayi menangis bahannya yaitu daun piduh sampai dengan
akarnya, sasawi, cabe kedi, boras merah, kesuna, serta jangu. Bahan-bahan ini
ditumbuk lalu digunakan sebagai bedak.
Usada Gede yang diterbitkan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan juga
disebutkan tiga manfaat piduh yakni untuk obat bayi menangis, obat gila sering
makan, dan obat ila. Obat bayi menangis bahannya yaitu daun piduh sampai dengan
akarnya, sasawi, cabe kedi, boras merah, kesuna, serta jangu. Bahan-bahan ini
ditumbuk lalu digunakan sebagai bedak.
Untuk
obat orang gila senang makan, menggunakan bahan piduh, sulasih cemeng, yang
dengan mantranya, Ong arah sipini saiwa graha winiswaha. Namun tidak dijelaskan
lebih lanjut dipakan bahan-bahan tersebut setelah dimantrai.
obat orang gila senang makan, menggunakan bahan piduh, sulasih cemeng, yang
dengan mantranya, Ong arah sipini saiwa graha winiswaha. Namun tidak dijelaskan
lebih lanjut dipakan bahan-bahan tersebut setelah dimantrai.
Sedangkan
untuk bbat ila, bahannya, yakni daun piduh, daun kambo-kambo, daun jeruk
rendetan, akar hawa pohon kantawali, bangle, kesuna jangu, dan serbuk kapur.
Bahan ini ditumbuk halus, dicampur air arak lalu dibedakkan. (TB)
untuk bbat ila, bahannya, yakni daun piduh, daun kambo-kambo, daun jeruk
rendetan, akar hawa pohon kantawali, bangle, kesuna jangu, dan serbuk kapur.
Bahan ini ditumbuk halus, dicampur air arak lalu dibedakkan. (TB)
BACA JUGA:
Khasiat Tanaman Awar-awar untuk Obat Tradisional Bali
Tanaman Sente untuk Obat Rematik dan Memperlancar Kelahiran Bayi yang Mati dalam Kandungan
80 Jenis Tanaman yang Berkhasiat Obat Menurut Lontar Usada Budha Kacapi
Tanaman Sente untuk Obat Rematik dan Memperlancar Kelahiran Bayi yang Mati dalam Kandungan
80 Jenis Tanaman yang Berkhasiat Obat Menurut Lontar Usada Budha Kacapi