Lengkap! Inilah Ramalan Umur, Nasib, Sifat, dan Banten Kelahiran Minggu Paing Ugu, Banyak Rejeki

Author:

 

Pixabay.com

Kelahiran
Minggu Paing Ugu, beginilah umur dan nasibnya menurut ramalan Bali.

Saptawara
Redite atau Minggu memiliki urip 5.

Sedangkan
pancawara Paing memiliki urip 9.

Apabila
kedua urip ini dijumlahkan hasilnya 14.

Untuk
mengetahui umurnya hasil penjumlahan tersebut dikalikan 6.

Hasil
perkaliannya adalah 84 sehingga umurnya 84 tahun.

Lalu
bagaimana dengan nasib hidupnya?

Mari
kita lihat pada tabel Pal Sri Sedana dan hasilnya sebagai berikut.

Saat
umur 0 – 6 tahun mendapat nilai 1 yang artinya penghasilan sedikit.

Umur
7 – 12 tahun mendapat nilai 0 yang berarti mengalami kesakitan atau
penderitaan.

Mendapat
nilai 1 saat umur 13 – 18 tahun yang artinya penghasilan sedikit.

Umur
19 – 30 mendapat nilai 4 berarti hidupnya baik sekali.

Ketika
berumur 31 – 36 tahun turun drastis menjadi 0 atau penderitaan.

Naik
menjadi 1 saat umur 37 – 42 tahun yang artinya penghasilan sedikit.

Saat
berumur 43 – 48 tahun kembali naik menjadi 4 atau hidup baik sekali.

49
– 54 tahun memperoleh nilai 1 atau penghasilan sedikit.

Naik
menjadi 4 saat umur 55 – 66 tahun berarti hidup baik sekali.

Saat
umur 67 – 78 tahun akan mendapatkan nilai 1 artinya penghasilan sedikit.

Dan
saat berumur 79 – 84 tahun akan mengalami kesakitan atau penderitaan.

Untuk
kelahiran Minggu dewanya Indra dan Kalanya Dorakala. 

Bhutanya
Catus pati serta ayunya Kayu putih. 

Burungnya
siiyung dengan wayangnya Panji, dan lintangnya tendas marereng. 

Adapun
jenis penyakit yang diderita yakni puruh, langu, gerah merapah, panestis, lesu
ngibuk, tidak mau makan, korengan (borok), kegila-gilaan pekerjaannya. 

Untuk
wanita bisa mati melahirkan dan minta diracuni. 

Untuk
upacaranya dilakukan di sanggah kamulan, dengan serana bebanten yakni suci 1
soroh, daging itik yang telah bertelur, beras lima catu, uang 555.

Juga
benang 5 tukel, telur 5 butir, pisang 5 ijas, kelapa 5 butir, semuanya menjadi
satu bakul.

Sesayut
kesuma jati satu dulang dengan nasi putih, ayam putih sandeh sangkur
mapanggang, mapecel dengan mica genten, masesaur sekar putih, 5 katih. 

Airnya
5 mata air, tebasan durmanggala satu unit, prayascita, pengambeyan, disertai
peras satu unit, dengan pujanya agni anglayang.

Panglukatan
payuk 5 bungkul, ayanya dua.

Sedapatnya
Pendetalah yang melukatnya. 

Perilaku
anak yang lahir pada hari Minggu adalah baik hanya dilahir saja. 

Sedangkan
seseorang yang lahir pada Pancawara Paing dewanya adalah Bhatara Yama, Bhatari
Yami dan Bhatara Brahma. 

Untuk
widyadarinya yakni Dewi Nilotama.

Widyadaranya
adalah Wangbang Wenaja. 

Renanya
adalah Babunoro-babuadi.

Bapanya
adalah Citrarahmi.

Masa
kambuh penyakitnya yakni bisa lumangkang, bisa jongkok, bisa bercelana, bisa
bekerja, maupun masa kawin. 

Caru
atau upakara dari kelahiran Pancawara Paing adalah penek agung 1 daging ayam
bihing dipanggang, balung gegending, di bawah penek uang 99, buah-buahan, godoh
tumpi, tetebus sedah 9.

Juga
dilengkapi dengan sega liwet mewadah pinggan, dagingnya babi harga 99, sayuran:
kekarahin asem, pupuknya janggitan. 

Untuk
perilaku seseorang yang lahir Pancawara Pahing adalah memiliki ketertatikan
kepada milik orang lain, selain itu juga suka kepada barang apa saja yang
dilihat.

Untuk
wuku Ugu, dewanya Singajalma artinya banyak akal, gampang mengertinya, luas
pemandangannya.

Pohon
uni sedang berbuah artinya barang siapa melihat terbit seleranya, tetapi kalau
sudah makan lalu mencela dan tidak suka lagi, banyak rezeki.

Burung
podang bermakna cemburuan, tidak suka bergaul dengan orang banyak.

Di
belakang ada gedung tertutup artinya hemat dan kikir.

Akan
mengalami kecelakaan karena digigit ular dan dianiaya.

Untuk
penolaknya adalah bersedekah nasi pulen dari beras sepitrah, ketan uli
bermacam-macam, jajan pasar, opor bebek putih sejodoh bulat-bulat selawat 10
keteng, dengan doanya selamat kabula.

Gambarannya
awang-uwung, lebar pemandangannya.

Kala
wuku ada di selatan, dalam 7 hari tidak boleh bepergian menuju tempat kala.

Hari
yang baik ialah Minggu, Selasa, Rabu, Jumat dan Sabtu. (TB)

   

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!