![]() |
Istimewa/net |
Lahir Sabtu atau Saniscara Umanis Bala, seperti inilah ramalan nasib dan umurnya berdasarkan ramalan Bali.
Diketahui jika Sabtu memiliki urip 9 dan Umanis memiliki urip 5 sehingga jika dijumlah hasilnya adalah 14.
Untuk mengetahui umurnya, maka hasil penjumlahan ini dikalikan dengan 6.
Hasilnya yakni 84, sehingga umurnya adalah 84 tahun.
Lalu bagaimana dengan nasibnya? Mari kita lihat pada tabel Pal Sri Sedana.
Umur 0 – 6 tahun mendapat nilai 1 yang artinya penghasilan sedikit.
Umur 7 – 12 tahun mendapat nilai 0 yang berarti mengalami kesakitan atau penderitaan.
Mendapat nilai 1 saat umur 13 – 18 tahun yang artinya penghasilan sedikit.
Umur 19 – 30 mendapat nilai 4 berarti hidupnya baik sekali.
Ketika berumur 31 – 36 tahun turun drastis menjadi 0 atau penderitaan.
Naik menjadi 1 saat umur 37 – 42 tahun yang artinya penghasilan sedikit.
Saat berumur 43 – 48 tahun kembali naik menjadi 4 atau hidup baik sekali.
Umur 49 – 54 tahun memperoleh nilai 1 atau penghasilan sedikit.
Naik menjadi 4 saat umur 55 – 66 tahun berarti hidup baik sekali.
Saat umur 67 – 78 tahun akan mendapatkan nilai 1 artinya penghasilan sedikit.
Dan saat berumur 79 – 84 tahun akan mengalami kesakitan atau penderitaan.
Demikianlah ramalan hidup lahir Sabtu Umanis berdasarkan ramalan Bali.
Untuk kelahiran hari Sabtu atau Saniscara, berikut ini tenung kelahirannya.
Untuk dewanya adalah Durgha dengan kalanya: barong.
Sabtu memiliki bhutanya: Raksasa, kayunya atau tarunya kepuh.
Burungnya adalah celepuk, mayanya yakni biyang lalah.
Untuk wayangnya adalah Dalem, dan lintangnya rohika.
Sedangkan untuk penyakit bagi kelahiran Sabtu yaitu sering sakit badan, sakit perut, kalenger, rematik, kepek, parang, kongkangan.
Kematiannya dikarenakan oleh tiwang, kalau wanita mati ngareges atau semakin hari semakin kurus.
Adapun banten atau sarana upakaranya berupa beras 9 catu, telur 9 butir, kelapa 9 butir, pisang 9 ijas, benang 9 tukel, uang 999 dan semuanya dijadikan satu wakul.
Selain itu, ada juga sesayut kasumayuddha, nasi merah bercampur kuning, daging ayam biying kuning panggang, masaur mapecel mica genten, samsam bunga kwanta, peresin tebu ireng.
Kwangen, sampiannya andong, bunga sembilan kuncup, dipersembahkan di surya suci satu soroh daging bebek yang bertelur, pesertanya banten peras, bayuan prayascita, durmanggala.
Malukat periuknya 9 biji, air 9 jenis kelebutan dan prosesi melukat ini patut dilakukan oleh pendeta.
Sementara itu, untuk perilaku kelahiran Sabtu adalah suka memuji barang yang bagus.
Sementara untuk kelahiran Umanis dewanya Dewa Iswara, Bhatari Saci, Bhatara Indra.
Widyadarinya Sang Kusumba, dan widyadaranya Sang Wananganuja.
Prarenanya Babunora, Babuani, dengan bapenya Citragota.
Waktu Kambuh penyakitnya yakni ketika bisa megaang, bisa duduk, bisa bermain, masa remaja, masa perkawinan.
Tetebusannya penek agung 1, dagingnya ayam putih dipanggang, di bawah peneknya uang 55.
Buah-buahan, godoh tumpi, tetebus sedah 5 dan segehan liwet bertempat pada pinggan dagingnya babi dengan harga 55, tetebusannya putih, pupuknya teleng putih.
Perilaku kelahiran Umanis yakni menguasai, dan harus dapat mengerjakan sesuatu.
Sementara itu, lahir wuku Bala, dewanya Dewi Durga artinya suka mengadakan huru-hara, yang mendengar rasa takut, dengki, suka mencampuri perkara kejahatan.
Tidak ada yang ditakuti, sangat kuat menjalankan pekerjaan yang salah.
Pohonnya cemara bermakna perintahnya menarik hati dan diturut orang.
Burung ayam hutan maknanya cepat mengeluarkan pikiran, disukai para pembesar.
Terpakai pekerjaannya, sombong, banyak pengharapan yang baik, suka bertempat yang sunyi.
Gedung di depan artinya memperlihatkan kekayaannya, murah hati.
Ia akan mengalami kecelakaan kena guna-guna dan kena racun.
Untuk banten penolaknya yakni bersedekah nasi tumpeng dari beras sepitrah, sayuran 7 macam, panggang ayam hitam, selawat 40 keteng, doa rajukna.
Gambarannya yakni udan salah mangsa (hujan salah musim), pencahariannya berdagang.
Kala wuku ada di barat laut, dalam 7 hari tidak boleh bepergian menuju tempat kala.
Hari yang baik ialah Selasa, Kamis dan Sabtu. (TB)