Masyarakat Bali mengenal
dengan adanya hari baik. Oleh mereka hari baik ini juga dikenal dengan istilah
dewasa ayu. Dan dewasa ayu untuk melaksanakan upacara yang khususnya berkaitan
dengan dewa yadnya biasanya dilaksanakan saat purnama. Hal ini dikarenakan
purnama dianggap sebagai hari yang paling baik.
dengan adanya hari baik. Oleh mereka hari baik ini juga dikenal dengan istilah
dewasa ayu. Dan dewasa ayu untuk melaksanakan upacara yang khususnya berkaitan
dengan dewa yadnya biasanya dilaksanakan saat purnama. Hal ini dikarenakan
purnama dianggap sebagai hari yang paling baik.
Akan tetapi tak semua
purnama merupakan hari baik. Ada istilah yang disebut dengan hari berek tawukan.
Dalam Lontar Purwa Tattwa Wariga disebutkan hari berek tawukan ini merupakan
pertemuan antara Kajeng Kliwon, hari Sabtu atau Saniscara dengan Purnama.
purnama merupakan hari baik. Ada istilah yang disebut dengan hari berek tawukan.
Dalam Lontar Purwa Tattwa Wariga disebutkan hari berek tawukan ini merupakan
pertemuan antara Kajeng Kliwon, hari Sabtu atau Saniscara dengan Purnama.
Jika hari itu datang, umat
Hindu tidak diperkenankan melakukan sebuah pemujaan. Hal ini dikarenakan hari
tersebut dianggap sebagai hari yang kurang baik. Dengan demikian tidak
diperkenankan pula melakukan upacara yadnya. Selain itu, para sulinggih atau
pendeta atau para wiku juga tidak diperbolehkan melakukan puja di hari itu. (TB)
Hindu tidak diperkenankan melakukan sebuah pemujaan. Hal ini dikarenakan hari
tersebut dianggap sebagai hari yang kurang baik. Dengan demikian tidak
diperkenankan pula melakukan upacara yadnya. Selain itu, para sulinggih atau
pendeta atau para wiku juga tidak diperbolehkan melakukan puja di hari itu. (TB)