![]() |
Istimewa |
Ketua PHDI Provinsi Bali Nyoman Kenak mengajak pemuka agama untuk ikut mengayomi umat, salah satunya memberikan tuntunan terkait agama dan pelaksanaan upacara menurut Hindu, khususnya di Bali.
Para Jero Mangku menurutnya berperan penting dalam hal ini.
Mengingat Jero Mangku menjadi pemuka agama yang paling dekat dengan masyarakat.
Sehingga kemampuan Jero Mangku dalam memberi edukasi menurutnya amat penting.
Pesan itu ia sampaikan saat menghadiri prosesi pawintenan terhadap ratusan Jero Mangku di Pura Dang Kahyangan Silayukti, Karangasem pada 28 Agustus 2022 lalu.
Upacara itu dipimpin oleh Ida Pandita Mpu Jaya Sandhika Yoga dan Ida Pandita Mpu Dwi Acharya Parama Santika.
Ratusan Jero Mangku ini merupakan sisya yang telah menuntaskan Diklat Pemangku dan Calon Pandita yang digelar oleh Maha Gotra Sanak Sapta RSI (MGPSSR).
“Jero Mangku ibaratnya adalah Sang Rare Angon yang dalam praktiknya selain memimpin upacara, juga mengembala umat. Ini sejalan dengan visi PHDI dalam mewujudkan umat Hindu yang sejahtera,” ungkapnya usai memberi Dharma Wacana.
Dengan posisi yang strategis itu, dia mengajak mereka yang telah bergelar Jero Mangku dapat melaksanakan sesana atau pedoman yang telat tercantum dalam beberapa lontar, salah seperti Sangkul Putih dan Kusuma Dewa.
“Saya secara pribadi dan kelembagaan mengapresiasi umat yang selama ini ikut membantu PHDI dalam melayani umat. Serta selamat untuk para Jero Mangku yang telah melalui prosesi Pawintenan, selamat menunaikan tugas sebagai pengembala umat,” tuturnya.
Pemimpin Prosesi Pewintenan, Ida Pandita Mpu Jaya Sandhika Yoga mengingatkan Jero Mangku yang telah menjalani Pewintenan agar menjaga kesucian diri dan mengamalkan ilmu yang telah didapat dalam diklat.
“Inilah calon-calon penerus kesulinggihan ke depan. Maka sesana kepemangkuan harus dijaga. Disiplin dengan tuntunan spiritual. Terapkan pelajaran dalam diklat, namun tetap menyesuaikan dengan tatanan di Desa Adat,” ungkapnya.
Selain kesiapan mental, dia mengajak Jero Mangku juga mengingatkan Jero Mangku tetap melengkapi diri dengan perabotan saat ngayah.
Seperti perlengkapan menjarit janur, sehingga cakap dalam mengabdi.
Di antara Jero Mangku yang menjalani Pewintenan, di antara mereka juga ada Jero Mangku yang menuju persiapan menyucikan diri menjadi Ida Bhawati.
Meski diguyur hujan, prosesi ini diikuti secara antusias oleh peserta. (TB)