Penyajaan Galungan, Membuat Jajan dan Turunnya Bhuta Dunggulan

Author:

Penyajaan
Galungan merupakan rangkaian dari Hari Raya Galungan. Penyajaan ini
dilaksanakan pada Senin (Soma) Pon Wuku Dunggulan atau dua hari sebelum Hari
Raya Galungan. Pada saat ini Umat Hindu khususnya yang ada di Bali membuat
jajan. Sebut saja jajan yang lazim dibuat saat penyajaan ini yakni jaja uli
yang dibuat dari ketan dikukus, lalu ditumbuk hingga halus dan merekat lalu
dipotong-potong berbentuk segi empat dan dibungkus dengan kulit jagung.
Disamping
memulai membuat jajan, pada penyajaan ini juga melakukan persiapan berupa
pembuatan jejaitan dari janur, daun kelapa hijau (slepan), maupun daun pohon
enau (ron). Berbagai jejaitan baik itu sampian, gantung-gantungan, hingga
canang dibuat saat penyajaan ini.
Dalam
Lontar Sundarigama atau lontar yang membahas tentang rerahinan (hari raya) di
Bali menyebutkan bahwa: Soma Pon wahiyaning wang angamong yoga semadi yata
pituhu-tuhun nyumade, sad gana lawan betara, yate sinambat penyajaan dening
loka.
Penggalan
tersebut bermakna, saat Soma Pon wuku Dunggulan merupakan hari yang mulia untuk
menyelenggarakan yoga semadhi. Caranya yakni dengan memusatkan pikiran kepada
Bhatara yang merupakan manifestasi dari Tuhan.
Selain
itu, secara filosofi penyajaan ini berasal dari kata saja yang
berarti sungguh-sungguh. Ini bermakna saat penyajaan inilah seseorang harus
bersungguh-sungguh dalam menyambut kemenangan dharma melawan adharma.
Dosen
Politeknik Negeri Bali, Ida Bagus Putu Suamba dalam makalahnya yang berjudul
Durga Puja di India dan Bali yang disampaikan dalam Rembug Sastra Purnama
Bhadrawadha, Selasa, 17 Juli 2019 malam di Pura Jagatnata Denpasar mengatakan
saat penyajaan ini merupakan turunnya Sang Bhuta Dunggulan. Kata Dunggulan berarti
menundukkan atau mengalahkan.
Sebelumnya
pada Minggu (Redite) Paing Dungulan turun kala yang disebut Sang Bhuta Galungan,
sedangkan pada Selasa (Anggara) Wage Dungulan atau penampahan disebut Sang
Bhuta Amangkurat.
Dengan
kehadiran Bhuta tersebut manusia harus mampu mengendalikan diri sehingga
mencapai kedamaian. (TB)

   

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!