![]() |
Istimewa |
Melalui
akun instagram pribadinya @putu_adhis, putra Bali I Putu Adhi Suryanata
membagikan momen saat mengikuti wisuda di Insitut Pemerintahan Dalam Negeri
(IPDN).
Ia
membagikan sebuah foto tengah menerima piagam dari Menteri Dalam Negeri, Tito
Karnavian.
“WISUDA
ANGKATAN XXIX “PRAJA GAUTAMA” TAHUN 2022, Suksma Hyang Widhi Wasa,”
tulis Putu Adhi dalam akun instagramnya tersebut.
I
Putu Adhi Suryanata merupakan salah satu lulusan terbaik IPDN Tahun 2022 dan
meraih penghargaan Kartika Abdi Praja.
Ia
adalah alumni dari SMA Negeri Bali Mandara.
Kabar
baik ini juga dibagikan akun facebook resmi SMAN Bali Mandara dengan
menuliskan:
𝐒𝐞𝐥𝐚𝐦𝐚𝐭, 𝐀𝐥𝐮𝐦𝐧𝐢 𝐒𝐌𝐀 𝐍𝐞𝐠𝐞𝐫𝐢 𝐁𝐚𝐥𝐢 𝐌𝐚𝐧𝐝𝐚𝐫𝐚 𝐌𝐞𝐧𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐋𝐮𝐥𝐮𝐬𝐚𝐧 𝐭𝐞𝐫𝐛𝐚𝐢𝐤 𝐈𝐏𝐃𝐍 𝐓𝐚𝐡𝐮𝐧 𝟐𝟎𝟐𝟐
Salah
satu alumni SMA Negeri Bali Mandara, I Putu Adhi Suryanata, yang baru saja
menyelesaikan pendidikan di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) sukses
menjadi Lulusan Terbaik
Prodi
Praktik Perpolisian Tata Pamong, Fakultas Perlindungan Masyarakat. Capaian ini
diumumkan pada wisuda IPDN untuk Praja Angkatan XXIX yang dipimpin oleh Menteri
Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian di Lapangan Parade Abdi Praja
Kampus Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat pada hari ini, Kamis (28 Juli 2022).
Dengan
hasil ini, Adhi Suryanata berhak atas penganugrahan “Kartika Abdi Praja” pada
Program Sarjana Terapan Ilmu Pemerintahan yang diikuti oleh sebanyak 1.992
wisudawan tahun ini.
𝑆𝑒𝑙𝑎𝑚𝑎𝑡 𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑛𝑐𝑎𝑝𝑎𝑖𝑎𝑛𝑦𝑎, 𝑠𝑒𝑚𝑜𝑔𝑎 𝑠𝑢𝑘𝑠𝑒𝑠 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑎𝑏𝑑𝑖𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑝𝑎𝑑𝑎 𝐵𝑎𝑛𝑔𝑠𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑁𝑒𝑔𝑎𝑟𝑎 𝑘𝑒 𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛𝑛𝑦𝑎.
𝐿𝑒𝑎𝑟𝑛 𝑇𝑜𝑑𝑎𝑦, 𝐿𝑒𝑎𝑑 𝑇𝑜𝑚𝑜𝑟𝑟𝑜𝑤!
Lalu
siapakah sosok dari I Putu Adhi Suryanata?
Dilansir
dari Tribun Bali, diketahui jika I Putu Adhi Suryanata adalah pemuda asal Banjar
Dinas Kuta Bali, Desa Tajen, Kecamatan Penebel, Tabanan, Bali.
Ia
merupakan kelahiran 27 April 2000 dan saat ini dirinya berusia 22 tahun.
Putu
Adhi pun berhasil mendapat predikat Cumlaude dari Institut Pemerintahan Dalam
Negeri (IPDN) tahun 2022.
Di
IPDN sendiri diketahui dirinya memilih Program Studi (Prodi) Praktik
Perpolisian Tata Pamong IPDN dan menjadi yang terbaik di Prodi ini.
Awal
mula dirinya ingin masuk ke IPDN ini tumbuh saat dia menempuh pendidikan di
SMAN Bali Mandara, Buleleng.
Sebelum
itu ia memiliki cita-cita ingin menjadi seorang guru dan akhirnya memiliki
cita-cita lain saat SMA.
Karena
faktor ekonomi keluarganya yang kurang mampu, ia mendaftar ke SMAN Bali Mandara.
Sebelum
ke SMAN Bali Mandara, ia juga memiliki prestasi yakni juara 2 nasional pencak
silat Perisai Diri.
Saat
di SMA Negeri Bali Mandara, Putu Adhi mendapat banyak
pengetahuan tentang IPDN sehingga mantap melanjutkan ke sana.
“Saat
itu plihannya adalah kalau tidak ke IPDN ya ke AAL (Akademi Angkatan
Laut). Karena sekolah di situ yang tidak memerlukan biaya lagi dan tidak
membebani orangtua,” katanya.
Saat
tamat dari SMAN Bali Mandara, ia pun mengikuti seleksi masuk ke IPDN.
Dan
bahkan saat menjawab psikotes di IPDN, ia menulis ingin menjadi gubernur
Bali.
Ditanya
kenapa ingin jadi gubernur Bali, saat itu Putu Adhi beralasan
dirinya ingin membuat program-program bagi orang yang kurang mampu.
Tahun
2018 dirinya pun resmi menjadi mahasiswa IPDN di Jatinangor, Bandung,
Jawa Barat.
Dari
tiga fakultas yang ada di IPDN, yakni Fakultas Perlindungan Masyarakat,
Dukcapil, dan Praktik Perpolisian Tata Pamong, dirinya memilih Praktik
Perpolisian Tata Pamong.
“Hal
itu karena saya suka hal-hal yang bersifat kemampuan fisik. Pada SMP, saya
menjadi juara 2 tingkat nasional dalam pertandingan pencak silat Perisai Diri.
Jadi itu alasan saya kenapa memilih Perpolisian Tata Pamong, seperti Satpol PP,”
katanya.
Dalam
mengikuti pendidikan di IPDN, kebanyakan nilai yang didapatnya adalah A.
Hanya
pada tiga mata kuliah saja yang ia mendapat nilai B dari semester 1 hingga 7.
Sementara
pencapaian Cumlaude itu sendiri diambil dari tiga kriteria penilaian
yang disebut tritunggal terpusat yakni pengajaran, pengasuhan, dan pelatihan.
Sementara
itu, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mewisuda 2.067
mahasiswa Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) pada 28 Juli 2022.
Proses
wisuda digelar di Lapangan Parade Abdi Praja Kampus IPDN Jatinangor, Sumedang,
Jawa Barat.
Terdapat
sebanyak 2.067 orang wisudawan yang terdiri atas lulusan Program Doktor Ilmu
Pemerintahan (S3) sebanyak 37 orang, Program Magister Ilmu Pemerintahan (S2)
sejumlah 38 orang, dan Program Sarjana Terapan Ilmu Pemerintahan sebanyak 1.992
orang yang notabene merupakan praja angkatan XXIX.
Pada
wisuda kali ini, lulusan terbaik Program Doktor (S3) Ilmu Pemerintahan
disematkan pada Dr. H. Sattar Taba, S.E., M.IP yang meraih IPK 3,83.
Untuk
lulusan terbaik Program Magister (S2) Ilmu Pemerintahan diraih oleh Yasinta Dwi
Lestari, S.STP., M.Tr.IP dengan IPK 3,83.
Sementara
itu, pada Program Sarjana Terapan (D-IV) Ilmu Pemerintahan, M. Isyraqi Aufar
Suseno, S.Tr.IP dari program studi Keuangan Publik, Fakultas Manajemen
Pemerintahan, asal pendaftaran Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa (D.I)
Yogyakarta, terpilih sebagai lulusan terbaik IPDN dengan IPK 3,916.
Atas
raihan itu, ia pun berhak menerima penghargaan Kartika Astha Brata.
Adapun
penerima penghargaan Kartika Abdi Praja sebagai lulusan terbaik IPDN adalah Adelia
Amanda S.Tr.IP asal pendaftaran Provinsi Jawa Timur dengan IPK 3,915; Rasidin,
S.Tr.IP asal pendaftaran Provinsi Sulawesi Tenggara dengan IPK 3,910; Ursula
Flavia Da Costa S.Tr.IP asal pendaftaran Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan
IPK 3,892; A. Nur Chofifah S.Tr.IP asal pendaftaran Provinsi Sulawesi Selatan
dengan IPK3,883.
Nadia
Eunike Sasananaung S.Tr.IP asal pendaftaran Provinsi Sulawesi Utara dengan IPK
3,875; Brigita Vivian Melinda S.Tr.IP asal pendaftaran Provinsi Jawa Tengah
dengan IPK 3,852; I Putu Adhi Suryanata S.Tr.IP asal pendaftaran Provinsi Bali
dengan IPK 3,845; Mila Dewanti S.Tr.IP asal pendaftaran Provinsi Jawa Tengah
dengan IPK 3,840; dan Muhammad Farkhan Fadhlurokhman S.Tr.IP asal pendaftaran
Provinsi Jawa Tengah dengan IPK 3,807. (TB)