Upacara Pemelaspasan, Mendem Dasar, dan Mendem Pedagingan yang dirangkaikan dengan Mecaru Rsi Gana Majempong Asu digelar khidmat di Pura Telaga Waja, Pura Kahyangan Badung, Desa Adat Denpasar, Senin 12 Mei 2025, bertepatan dengan Hari Purnama Jiyestha.
Kegiatan ini menandai selesainya proses renovasi pasca tumbangnya pohon kepuh yang merusak sejumlah pelinggih pada Desember 2024 lalu.
Renovasi yang dilakukan secara gotong royong tersebut menelan biaya total sebesar Rp1.506.915.100.
Dari jumlah itu, Pemerintah Kota Denpasar memberikan dukungan dana sebesar Rp750 juta, atau hampir 50 persen dari total kebutuhan anggaran. Selain itu, pemerintah juga turut membantu dalam proses evakuasi pohon tumbang dan pembersihan area pura.
Prawantaka Karya, I Wayan Suwitra, mengungkapkan bahwa sisa dana dihimpun dari dukungan berbagai pihak, termasuk tokoh masyarakat dan krama adat yang turut bergotong royong menyukseskan pembangunan kembali pura.
“Semangat gotong royong masyarakat sangat luar biasa. Selain bantuan dari pemerintah, partisipasi krama adat dan tokoh masyarakat sangat berperan besar dalam rampungnya renovasi ini,” ujarnya.
Turut hadir dalam upacara, Wakil Gubernur Bali, I Nyoman Giri Prasta, dan Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, yang secara simbolis melaksanakan upacara mendem dasar dan mendem pedagingan di pelinggih Telaga Waja dan Palinggih Tajuk.
Walikota Denpasar menyampaikan apresiasinya atas sinergi seluruh elemen masyarakat dan pemerintah yang terlibat dalam proses pemugaran pura. “Kami berterima kasih atas kehadiran Bapak Wakil Gubernur Bali serta semua pihak yang turut membantu. Ini menjadi momentum memperkuat sradha bhakti umat kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa,” ucapnya.
Upacara ditutup dengan penandatanganan prasasti dan penyerahan dana punia oleh Wakil Gubernur dan Walikota Denpasar, dilanjutkan persembahyangan bersama seluruh krama dan undangan. (TB)