SEDIH! Semua Karyawan Hotel Grand Inna Bali Beach Sanur Kena PHK, Salah Satu Hotel Tua di Bali

Author:
Share
Istimewa
Sungguh kasihan karyawan hotel Grand Inna Bali Beach Sanur Denpasar. Semua karyawannya kena Pemutusan Hubungan Kerja atau PHK.
Setidaknya ada sebanyak 381 karyawan yang kena PHK. Adapun alasan dari PHK massal ini dikarenakan hotel merugi.
Hotel di bawah naungan PT Hotel Indonesia Natour ini mengalami kerugian hingga miliaran rupiah per bulannya.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur ESDM PT Hotel Indonesia Natour, Yayat Hidayat (58).
Ia merinci, setiap bulannya hotel ini mengakami kerugian mencapai Rp 5 miliar hingga Rp 6 miliar. 
Kerugian yang dialami ini adalah dampak dari pandemi Covid-19 yang membuat pariwisata di Bali oleng.
Dirinya mengatakan hotel ini telah mengalami kerugian sejak tahun 2020 lalu. Dan sejak Desember 2020 kerugiannya pun berkisar sampai miliaran rupiah.
Dirinya pun mengatakan jika PHK ini merupakan langkah terakhir.
“Dibilang pailit belum, tapi kami mencegah jangan sampai pailit. Jadi kami melakukan kebijakan-kebijakan yang kami pikir baik untuk semuanya,” kata Yayat pada Rabu 27 Juli 2022.
Ia pun mengaku saat pandemi Covid-19 menghantam dan pendapatan hotel menurun, pihaknya tak langsung melakukan PHK karyawan.
Pihaknya mensiasati dengan merumahkan sejumlah karyawan. Meskipun dirumahkan, mereka tetap mendapatkan upah dan BPJS tetap ditanggung.
Langkah itu diambil dengan harapan kondisi akan segera pulih. Apalagi saat itu hotel ini sempat dijadikan tempat karantina.
Namun seiring berjalannya waktu, pendapatan malah terus menurun sementara biaya operasional membengkak.
Apalagi, kemudian pada bulan Mei 2022 ada rencana renovasi GIBB Hotel, sehingga menutup dua klaster hotel yakni tower dan garden. 
Penutupan kedua klaster ini pun seolah-olah semakin menambah beban hotel. Meskipun klaster resort masih dibuka namun pihaknya mengaku tak ada pendapatan.
“Di resort ini pun saat itu, kami hanya mempekerjakan 80 karyawan dan sisanya dirumahkan,” katanya.
Dari hasil kajian pihaknya pun mengambil langkah-langkah untuk melakukan PHK.
“Hotel saat ini tengah persiapan untuk ditutup, sehingga kami dari perusahaan sudah mengkaji apa yang terbaik bagi perusahaan dan pegawai. Kajian ini sudah lama,” katanya.
Hingga akhirnya pada 25 Juli 2022, pihaknya melakukan sosialisasi terkait PHK pada akhir Juli. 
Kemungkinan dikarenakan masalah komunikasi, ada beberapa karyawan yang belum setuju dengan rencana PHK itu.
Ia mengatakan sudah ada sebanyak 235 orang yang setuju di PHK dari 381 karyawan.
Menurut rencana, sekitar dua bulan ke depan hotel ini akan benar-benar ditutup.
Untuk perbaikan atau revitalisasi ini diperkirakan akan selesai Agustus 2023 mendatang. (TB)
   

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!