Sosok Bhisma, Reinkarnasi Prabasa yang Dikutuk Rsi Wasista Karena Melakukan Kesalahan

Author:

Sumber Gambar: www.dharmsansar.com


Bisma
merupakan salah satu tokoh utama dalam wiracarita Mahabharata. Ia adalah putra
dari Prabu Santanu dan Dewi Gangga yang sekaligus merupakan kakek dari Pandawa
maupun Korawa. 

Semasa
muda ia bernama Dewabrata tetapi berganti nama menjadi Bisma semenjak bersumpah
bahwa ia tidak akan menikah seumur hidup. Bisma ahli dalam segala strategi
peperangan dan sangat disegani oleh Pandawa dan Korawa. Ia gugur dalam sebuah
pertempuran besar di Kurukshetra oleh panah dahsyat yang dilepaskan oleh
Srikandi dengan bantuan Arjuna. 

Dalam
kitab Bhismaparwa dikisahkan bahwa ia tidak meninggal seketika. Ia sempat hidup
selama beberapa hari dan menyaksikan kehancuran para Kurawa. Bisma
menghembuskan napas terakhirnya saat garis balik matahari berada di utara
(Uttarayana).

Menurut
kitab Adiparwa, Bisma merupakan reinkarnasi dari salah satu Delapan Wasu yang
bernama Prabasa. Karena Prabasa dan para Wasu lainnya berusaha mencuri sapi
milik Resi Wasista, maka mereka dikutuk agar terlahir sebagai anak
manusia. 

Dalam
perjalanan menuju Bumi, mereka bertemu dengan Dewi Gangga yang juga dikutuk
untuk turun ke dunia sebagai istri putra Raja Pratipa, yaitu Santanu. Kemudian,
Para Wasu membuat kesepakatan dengan sang dewi bahwa mereka akan menjelma
sebagai delapan putra Prabu Santanu dan dilahirkan oleh Dewi Gangga.

Dalam
Adiparwa diceritakan bahwa Prabu Santanu menikah dengan Dewi Gangga, setelah
menyetujui syarat bahwa sang prabu tidak akan melarang istrinya apabila
melakukan sesuatu yang mengejutkannya. 

Tak
lama setelah menikah, sang dewi melahirkan, tetapi ia segera menenggelamkan
anaknya ke sungai Gangga. Sesuai perjanjian, Santanu tidak melarang perbuatan
tersebut. Setelah tujuh kali melakukan perbuatan yang sama, anak kedelapan
berhasil selamat karena tindakan Dewi Gangga dicegah oleh Santanu yang
kesabarannya telah habis. 

Setelah
didesak, Dewi Gangga pun menjelaskan bahwa anak-anak yang dilahirkannya adalah
reinkarnasi Delapan Wasu yang dikutuk karena berusaha mencuri sapi milik Resi
Wasista. Untuk meringankan penderitaan yang harus mereka tanggung di dunia
manusia, sang dewi hanya membiarkan mereka hidup sementara. 

Namun,
anak yang kedelapan yang kemudian diberi nama Dewabrata merupakan Wasu yang
paling bertanggung jawab atas usaha pencurian sapi tersebut. Maka dari itu,
sang dewi pun membiarkannya hidup lebih lama dibandingkan Wasu lainnya. Pada
akhirnya, Dewi Gangga pun meninggalkan Santanu dengan membawa anak kedelapan
tersebut, karena Santanu telah melanggar janjinya.

Dalam
kitab Santiparwa dikisahkan bahwa Dewi Gangga membawa Dewabrata yang masih
kecil ke beberapa tempat, untuk berguru dengan para dewa dan resi
terkemuka. 

Beberapa
guru dan ilmu yang diterima Dewabrata antara lain Wrehaspati putra Anggirasa
dan penasihat para dewa, mengajarkan ilmu kepemimpinan dan politik, serta
sejumlah sastra.

Sukra
merupakan putra Bregu dan penasihat para asura, mengajarkan susastra Hindu dan
ilmu lainnya. Wasistha dan Cyawana mengajarkan Caturweda, Wedangga, dan kitab
suci lainnya.

Sanatkumara
putra sulung Brahma, mengajarkan ilmu kebatinan, yang juga disebut Ânvîkshîkî. Markandeya
putra Merkandu keturunan Bregu, mengajarkan kewajiban para brahmana.

Parasurama
putra Jamadagni keturunan Bregu, mengajarkan ilmu perang dan militer. Indra
pemimpin para dewa, disebutkan bahwa Bisma juga mendapatkan pusaka sakti
darinya.

Kelak
dalam pertempuran besar di kuruksetra, Bhisma memihak Kurawa dan meninggal di
tangan arjuna atas bantuan Srikandi. (TB)


Tonton kisahnya pada video ini

   

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!