![]() |
Tukad Bindu |
Puluhan anak
bertelanjang dada melompat lalu menceburkan dirinya ke dalam sungai di salah
satu sudut Kota Denpasar. Sungai ini bernama Tukad Bindu. Selain dijadikan
sarana bermain air oleh anak-anak, Tukad Bindu ini juga menjadi sarana wisata,
event, hingga berolahraga.
bertelanjang dada melompat lalu menceburkan dirinya ke dalam sungai di salah
satu sudut Kota Denpasar. Sungai ini bernama Tukad Bindu. Selain dijadikan
sarana bermain air oleh anak-anak, Tukad Bindu ini juga menjadi sarana wisata,
event, hingga berolahraga.
Sebelum tahun
2010, Tukad Bindu adalah tempat pembuangan limbah rumah tangga. Sungai
kotor tak terawat, tak ada anak-anak yang sudi menceburkan diri ke air untuk
berenang sambil bercanda. Atas inisiatif Kepala Lingkungan Banjar Ujung,
Kesiman, Denpasar, AA Ari Temaja bersama beberapa warga
sekitar, Tukad Bindu berbenah secara perlahan.
2010, Tukad Bindu adalah tempat pembuangan limbah rumah tangga. Sungai
kotor tak terawat, tak ada anak-anak yang sudi menceburkan diri ke air untuk
berenang sambil bercanda. Atas inisiatif Kepala Lingkungan Banjar Ujung,
Kesiman, Denpasar, AA Ari Temaja bersama beberapa warga
sekitar, Tukad Bindu berbenah secara perlahan.
Mindset masyarakat di
bantaran sungai juga perlahan mulai dirubah. Ada empat banjar yang berdiam di bantaran
sungai ini. Melangkah pelan tapi pasti, kesan sungai yang jorok, pelan-pelan
hilang dan sekarang menjadi pilihan untuk berlibur di Kota Denpasar.
bantaran sungai juga perlahan mulai dirubah. Ada empat banjar yang berdiam di bantaran
sungai ini. Melangkah pelan tapi pasti, kesan sungai yang jorok, pelan-pelan
hilang dan sekarang menjadi pilihan untuk berlibur di Kota Denpasar.
Tanggal 22 Maret 2017 mulai
terbentuk sebuah Yayasan Tukad Bindu yang beranggotakan 15
orang. Dari tangan mereka, sungai ini semakin tertata dan berbenah. Dan kini
mereka bangga atas respon dari anak-anak yang dulunya tak bisa main ke aungai
sekarang bisa merasakan bagaimana berenang di sungai.
terbentuk sebuah Yayasan Tukad Bindu yang beranggotakan 15
orang. Dari tangan mereka, sungai ini semakin tertata dan berbenah. Dan kini
mereka bangga atas respon dari anak-anak yang dulunya tak bisa main ke aungai
sekarang bisa merasakan bagaimana berenang di sungai.
Sungai ini akan ramai
bila hari libur, termasuk Sabtu Minggu. Saat hari libur, ibu-ibu datang pagi untuk
jogging atau olahraga karena di sana ada jogging track dan fasilitas olahraga
di pinggir sungai. Jika hari biasa, pada jam-jam pulang sekolah, pukul 14.00
atau 14.30, puluhan anak sekolah juga bermain di sungai.
bila hari libur, termasuk Sabtu Minggu. Saat hari libur, ibu-ibu datang pagi untuk
jogging atau olahraga karena di sana ada jogging track dan fasilitas olahraga
di pinggir sungai. Jika hari biasa, pada jam-jam pulang sekolah, pukul 14.00
atau 14.30, puluhan anak sekolah juga bermain di sungai.
Tak hanya tempat
bermain, Tukad Bindu juga menjadi tempat untuk belajar mengenal
sungai dan alam. Beberapa sisiwa belajar tentang sungai di sini.
bermain, Tukad Bindu juga menjadi tempat untuk belajar mengenal
sungai dan alam. Beberapa sisiwa belajar tentang sungai di sini.
Warung-warung kecilpun
yang menjual aneka makanan ringan hingga ‘berat’ bisa ditemui di kiri dan kanan
sungai yang membelah Desa Kesiman Petilan dengan Kelurahan Kesiman ini. Sekadar
duduk menikmati secangkir kopi, segelas jus, atau makan ringan bisa ditemui di
sini sambil melihat aliran kelokan sungai yang semakin berbenah menjadi lebih
baik. (TB)
yang menjual aneka makanan ringan hingga ‘berat’ bisa ditemui di kiri dan kanan
sungai yang membelah Desa Kesiman Petilan dengan Kelurahan Kesiman ini. Sekadar
duduk menikmati secangkir kopi, segelas jus, atau makan ringan bisa ditemui di
sini sambil melihat aliran kelokan sungai yang semakin berbenah menjadi lebih
baik. (TB)