![]() |
Istimewa |
Turyapada
Tower KBS 6.0 Kerthi Bali akan berdiri tegak di bukit di Buleleng, Bali.
Lokasi
pembangunannya yakni di Desa Adat Amerta Sari, Desa Pegayaman, Kecamatan
Sukasada, Buleleng.
Akan
memiliki tinggi 115 meter, dibangun pada lokasi dengan ketinggian 1.521 meter
dari permukaan laut.
Sehingga
total ketinggian Tower menjadi 1.636 meter.
Turyapada
Tower berisi berbagai fasilitas, meliputi Puncak Tower sebagai pemancar siaran
TV digital terestrial, telekomunikasi seluler, internet, dan komunikasi radio
komunitas.
Badan
Tower sebagai wahana edukasi, berupa; planetarium, sky walk, restoran putar 360
derajat, dan jembatan kaca.
Pedestal
Tower sebagai wahana penunjang, berupa: wisata konvensi, laboratorium
pendidikan, dan museum keunggulan budaya komunikasi.
Kawasan
Turyapada Tower berisi kebun bunga, kebun buah, area bermain anak, glamping,
flying fox, UMKM, dan restoran.
Untuk
kenyamanan pengunjung disiapkan area parkir seluas 1 Hektare, dan disiapkan
gondola yang bergerak sepanjang 1,4 Km dari area parkir menuju Turyapada Tower.
Dilihat
dari lokasi, ketinggian, dan fasilitas yang dimiliki, adalah Tower ikonik pertama
di Indonesia, tidak kalah dengan Lima Tower terkenal di dunia, yaitu Menara
Eiffel, Tokyo Tower, Toronto Tower, Macau Tower,
dan Fernsehturm Tower.
Pelaksanaan
pembangunan tower telekomunikasi di Buleleng Bali sudah dimulai dengan
peletakan batu pertama (ground breaking) dilaksanakan pasa Sabtu, 23 Juli 2022
lalu.
Upakara
niskala peletakan batu pertama dipuput oleh Ida Shri Bhagawan Putra Natha Nawa
Wangsa Pemayun.
Gubernur
Bali, Wayan Koster mengatakan, pembangunan tower dilakukan dalam satu kawasan
terpadu berupa Taman Teknologi Komunikasi Bali Smarts.
Tower
dalam filosofi kearifan lokal Bali disebut “TURYAPADA”, yang melambangkan
hubungan antara Akasa-Pertiwi Purusa-Pradana yang menjadi sumber kekuatan
kehidupan masyarakat dunia.
Turyapada
Tower dijabarkan dalam bentuk rancangan dasar (basic design) oleh Tim dari
Fakultas Teknik Universitas Udayana, terdiri dari 9 orang dengan Ketua Dr. Ir.
I Made Oka Widyantara, ST., MT., IPU, ASEAN Eng.
Untuk
menjamin keandalan bangunan, didesain secara khusus dengan koefisien ketahanan
gempa tertinggi 1.0 G, kekuatan hidup struktur minimal 500 tahun, dan dibangun
dengan sistem struktur ganda, sehingga tahan terhadap beban angin dan gempa.
Adapun
manfaat dan dampak tower ini yakni mengoptimalkan siaran TV digital dengan
jangkauan mencapai 80% wilayah Buleleng, Jembrana, dan Karangasem.
Juga
sebagai daya tarik pariwisata baru berkelas dunia. Sebagai pusat pertumbuhan
perekonomian baru.
Menyeimbangkan
perekonomian antar wilayah Bali Utara, Selatan, Timur, dan Barat.
Juga
menjadi sumber baru Pendapatan Asli Daerah Pemerintah Provinsi Bali, Pemerintah
Kabupaten Buleleng, dan Pemerintah Kabupaten Tabanan.
Pembangunan
kawasan terpadu tower ini memerlukan anggaran sebesar Rp 418 Miliar.
Pembangunan
dimulai tanggal 23 Juli 2022, selesai pada akhir bulan Agustus 2023, yang
dikerjakan oleh PT. Hutama Karya bersama PT. Yodya Karya. (TB)