Dalam tradisi Hindu, setiap aktivitas yang bernilai suci dan penting seperti belajar, membaca kitab suci, atau melakukan tapa, selalu diawali dengan doa atau mantra.
Tujuannya bukan hanya memohon restu kepada Sang Hyang Widhi Wasa, namun juga sebagai bentuk penyucian diri agar pikiran dan hati terbuka untuk menerima ilmu pengetahuan yang benar.
Salah satu mantra yang kerap digunakan sebagai pembuka saat mulai belajar adalah:
Oṁ pūrve jāto brāhmaṇo brahmacārī dharmam vaśānas tapasodatiṣṭhat tasmāj jātaṁ brāhmaṇaṁ brahma jyaiṣṭhaṁ devāś ca sarve amṛtatvā sākam
Terjemahan:
“Om, di awal telah lahir Brahmana yang suci, seorang brahmacari (penuntut ilmu) yang hidup dalam Dharma dan kekuatan tapa. Dari sanalah muncul kebrahmanan dan Brahman, yang tertinggi di antara para dewa, menuju keabadian bersama-Nya.”
Mantra ini menggambarkan bahwa ilmu sejati bersumber dari kesucian niat, praktik disiplin, dan pengabdian terhadap kebenaran. Belajar bukan hanya kegiatan intelektual, tetapi juga spiritual.
Doa ini mengajarkan bahwa semua ilmu, baik rohani maupun duniawi, berasal dari cahaya ilahi. Belajar bukan sekadar untuk pintar, tapi untuk menjadi manusia yang bermanfaat dan hidup dalam Dharma.
Melalui mantra dan doa pembuka ini, umat Hindu diajak menyadari bahwa setiap pencarian ilmu harus dimulai dari kesadaran spiritual dan kerendahan hati di hadapan Yang Maha Suci. Dengan demikian, pembelajaran menjadi proses yang suci, bermakna, dan penuh berkah. (TB)