Umat
Hindu khususnya di Bali sangat memuliakan ilmu pengetahuan. Pemuliaan ini pun
ditunjukkan lewat pelaksananaan Hari Raya Saraswati. Hari raya ini dirayakan setiap
enam bulan atau 210 hari sekali.
Hindu khususnya di Bali sangat memuliakan ilmu pengetahuan. Pemuliaan ini pun
ditunjukkan lewat pelaksananaan Hari Raya Saraswati. Hari raya ini dirayakan setiap
enam bulan atau 210 hari sekali.
Secara
perhitungan kalender Bali, hari raya ini dirayakan pada Saniscara (Sabtu) Umanis
Wuku Watugunung. Dipercaya sebagai hari turunnya ilmu pengetahuan sekaligus
sebagai penghormatan terhadap Dewi Pengetahuan yaitu Dewi Saraswati.
perhitungan kalender Bali, hari raya ini dirayakan pada Saniscara (Sabtu) Umanis
Wuku Watugunung. Dipercaya sebagai hari turunnya ilmu pengetahuan sekaligus
sebagai penghormatan terhadap Dewi Pengetahuan yaitu Dewi Saraswati.
Saat
perayaan saraswati, menurut Gede Sura sebagaimana yang dikutif dari artikel Arti
Saraswati tulisan Gede Manik yang dimuat di Warta Hindu Dharma NO. 476
September 2006, ada empat brata yang dilaksanakan saat Hari Raya
Saraswati. Pertama, upacara pemujaan Saraswati dilakukan pada pagi hari atau
sebelum tengah hari.
perayaan saraswati, menurut Gede Sura sebagaimana yang dikutif dari artikel Arti
Saraswati tulisan Gede Manik yang dimuat di Warta Hindu Dharma NO. 476
September 2006, ada empat brata yang dilaksanakan saat Hari Raya
Saraswati. Pertama, upacara pemujaan Saraswati dilakukan pada pagi hari atau
sebelum tengah hari.
Selain
itu, sebelum upacara Saraswati dan sebelum lewat tengah hari, tidak
diperkenankan membaca dan atau menuiis mantra dari kesusastraan. Bila
melanggar, niscaya hasilnya tidak mendapat kerta wara Nugraha Sanghyang Aji
Saraswati. Brata ketiga, bagi umat yang melaksanakan Brata Saraswati secara
penuh, tidak diperkenankan membaca dan menulis selama 24 jam.
itu, sebelum upacara Saraswati dan sebelum lewat tengah hari, tidak
diperkenankan membaca dan atau menuiis mantra dari kesusastraan. Bila
melanggar, niscaya hasilnya tidak mendapat kerta wara Nugraha Sanghyang Aji
Saraswati. Brata ketiga, bagi umat yang melaksanakan Brata Saraswati secara
penuh, tidak diperkenankan membaca dan menulis selama 24 jam.
Dan
brata terakhir yakni, dalam mempelajari segala ilmu pengetahuan atau pangweruh
agar senantiasa dilandasi dengan hati yang jernih serta pikiran astiti bakti kehadapan
Hyang Saraswati dan termasuk merawat perpustakaan, baik berupa buku-buku dalam
segala jenis maupun lontar-lontar yang dimiliki.
brata terakhir yakni, dalam mempelajari segala ilmu pengetahuan atau pangweruh
agar senantiasa dilandasi dengan hati yang jernih serta pikiran astiti bakti kehadapan
Hyang Saraswati dan termasuk merawat perpustakaan, baik berupa buku-buku dalam
segala jenis maupun lontar-lontar yang dimiliki.
Pelaksanaan
Hari Raya Saraswati ini, termuat dalam Lontar Sundarigama. Lontar ini merupakan
pedoman pelaksanaan upacara di Bali baik berdasarkan sasih maupun wuku. Dalam
Lontar Sundarigama disebutkan sebagai berikut.
Hari Raya Saraswati ini, termuat dalam Lontar Sundarigama. Lontar ini merupakan
pedoman pelaksanaan upacara di Bali baik berdasarkan sasih maupun wuku. Dalam
Lontar Sundarigama disebutkan sebagai berikut.
Watugunung, Saniscara,
Umanis, puja walin Betara Saraswati widi-widanania, nistania, suci peras
daksina, penek ajuman sesayut saraswati, banten saraswati, segara gunung,
perangkat putih kuning, tansah wangi-wangi, daksina, pengadegan abesik, kembang
payas sekar cana, canang yasa, sadulurania sehananing pustaka, makelingganing
aksara pina hayu, puja walinin, saha aturaken puspa wangi, astawakne tirta
pakuluh ring Sang Hyang Surya samana tan wenang angereka, aksara, amaca,
anulis, tuwi makidung muang kekawin, tuwi arerasan saluwiring tatuwa aksara
suksema, kewalia amuja-muja walinin betara Saraswati juga wenang, apan sang
pinuja sira amdalaning sarwa dewa, kewala meneng juga sira ayoga.
Umanis, puja walin Betara Saraswati widi-widanania, nistania, suci peras
daksina, penek ajuman sesayut saraswati, banten saraswati, segara gunung,
perangkat putih kuning, tansah wangi-wangi, daksina, pengadegan abesik, kembang
payas sekar cana, canang yasa, sadulurania sehananing pustaka, makelingganing
aksara pina hayu, puja walinin, saha aturaken puspa wangi, astawakne tirta
pakuluh ring Sang Hyang Surya samana tan wenang angereka, aksara, amaca,
anulis, tuwi makidung muang kekawin, tuwi arerasan saluwiring tatuwa aksara
suksema, kewalia amuja-muja walinin betara Saraswati juga wenang, apan sang
pinuja sira amdalaning sarwa dewa, kewala meneng juga sira ayoga.
Artinya:
Pada
Saniscara Umanis, merupakan hari pemujaan untuk Dewi Saraswati. Dalam pemujaan
ini, upakaranya yaitu suci, peras, daksina palinggih, kembang payas, kembang
cana dan kembang biasa, sesayut saraswati, prangkatan atau rantasan putih
kuning, serta buah-buahan beserta runtutannya, Sang Hyang pustaka atau
ontar-lontar keagamaan, tempat menuliskan aksara ditata dengan sebaik-baiknya,
dipuja, dan diupacarai dengan puspa wangi.
Saniscara Umanis, merupakan hari pemujaan untuk Dewi Saraswati. Dalam pemujaan
ini, upakaranya yaitu suci, peras, daksina palinggih, kembang payas, kembang
cana dan kembang biasa, sesayut saraswati, prangkatan atau rantasan putih
kuning, serta buah-buahan beserta runtutannya, Sang Hyang pustaka atau
ontar-lontar keagamaan, tempat menuliskan aksara ditata dengan sebaik-baiknya,
dipuja, dan diupacarai dengan puspa wangi.
Dalam
melakukan pemujaan dengan banten tidak wajar menulis surat, tak wajar membaca
buku-buku weda, dan kidung kekawin, dan yang wajar yaitu melakukan yoga. Sehingga
saat perayaan Saraswati ini hendaknya melakukan yoga samadhi, dengan memusatkan
bayu, sabda, idep.
melakukan pemujaan dengan banten tidak wajar menulis surat, tak wajar membaca
buku-buku weda, dan kidung kekawin, dan yang wajar yaitu melakukan yoga. Sehingga
saat perayaan Saraswati ini hendaknya melakukan yoga samadhi, dengan memusatkan
bayu, sabda, idep.
I
Made Titib dalam Dainika Upasana Doa Umat
Hindu Sehari-hari menuliskan ada beberapa doa yang diucapkan saat Saraswati.
Doa tersebut yakni:
Made Titib dalam Dainika Upasana Doa Umat
Hindu Sehari-hari menuliskan ada beberapa doa yang diucapkan saat Saraswati.
Doa tersebut yakni:
Om Sarasvati namastubhyam
Warade kāma rupini
Siddharāmbha karisyāmi
Siddhir bhavantu me sadā
Artinya
Om
Hyang Saraswati dalam wujud-Mu sebagai pemberi berkah, terwujud dalam
bentuk yang sangat didambakan. Semogalah segala kegiatan yang hamba lakukan
selalu sukses atas karunia-Mu.
Hyang Saraswati dalam wujud-Mu sebagai pemberi berkah, terwujud dalam
bentuk yang sangat didambakan. Semogalah segala kegiatan yang hamba lakukan
selalu sukses atas karunia-Mu.
Selain
itu ada juga beberapa mantra pujaan lainnya yang dilantunkan per
sloka atau beberapa sloka.
itu ada juga beberapa mantra pujaan lainnya yang dilantunkan per
sloka atau beberapa sloka.
Om Pranamya sarwa dewanca
Paramãtma nama wanca
Rupa sidhi karoksabet
Saraswati nama myaham
Om padma patram wimalaksmi
Padma kçara nandini
Nityam padma laya dewi
Tubhyam namah Saraswati
Om Brahma putri maha dewi
Brahmanye Brahma nandini
Saraswati sajňna yani
Praya naya Saraswati
Om kawyam wyakaranam tarkham
Weda çastram puranakam
Kalpa sidhini tantrani
Twam prasadat karoksabet
Om sulabha twam swara mantra
Irabheyam phalakam param
Sarwa kleça winaçanam
Santhi twam sanggatot manam
Om atheni rasa hasranam
Sarwa roga winaçanam
Twam mama sarwa sidhyantu
Sarwa karya prasidhyaye
Om Sang Saraswati sweta
warna ya namah swaha
warna ya namah swaha
Om Bang Saraswati rakta
warna ya namah swaha
warna ya namah swaha
Om Tang Saraswati pita
warna ya namah swaha
warna ya namah swaha
Om Ang Saraswati kresna
warna ya namah swaha
warna ya namah swaha
Om Ing Saraswati wiçwa
warna ya namah swaha
warna ya namah swaha
Artinya:
Om
Sang Hyang Saraswati, yang dihormati oleh semua dewa dewi
Sang Hyang Saraswati, yang dihormati oleh semua dewa dewi
Karena
engkau adalah Brahman yang dimuliakan
engkau adalah Brahman yang dimuliakan
Merupakan
wujud yang kuasa
wujud yang kuasa
Kami
muliakan Engkau dengan gelar Saraswati
muliakan Engkau dengan gelar Saraswati
Om
Sang Hyang Saraswati, Engkau suci bersih bagai daun bunga teratai
Sang Hyang Saraswati, Engkau suci bersih bagai daun bunga teratai
Berambut
indah bagai sari bunga teratai
indah bagai sari bunga teratai
Selalu
ada di sekitar padma
ada di sekitar padma
Patut
dihormati sebagai sumber ilmu pengetahuan
dihormati sebagai sumber ilmu pengetahuan
Om
Sakti Sang Hyang Brahma, Engkau dewi yang maha agung
Sakti Sang Hyang Brahma, Engkau dewi yang maha agung
Selalu
ada bersama Brahma
ada bersama Brahma
Diberi
gelar Saraswati yang indah
gelar Saraswati yang indah
Mengatur
semua mahluk
semua mahluk
Om
Sang hyang Saraswati, Engkau mengubah segala ilmu tattwa
Sang hyang Saraswati, Engkau mengubah segala ilmu tattwa
Weda
dan Sastra, Purana-purana, serta ilmu Tantra
dan Sastra, Purana-purana, serta ilmu Tantra
Yang
menjiwai dan berkuasa sepanjang jaman
menjiwai dan berkuasa sepanjang jaman
Engkaulah
penciptanya
penciptanya
Om
Sang Hyang Saraswati, atas anugrah-Mu semoga doa kami menjadi bertuah,
Sang Hyang Saraswati, atas anugrah-Mu semoga doa kami menjadi bertuah,
Mendatangkan
segala kebaikan untuk seluruh dunia
segala kebaikan untuk seluruh dunia
Semoga
bathin yang cemar dan kotor menjadi musnah
bathin yang cemar dan kotor menjadi musnah
Semoga
damai dan bersatu bhatin kami kepadaMu
damai dan bersatu bhatin kami kepadaMu
Om
Sang Hyang Saraswati, berkenan kiranya Engkau menganugrahi perasaan bathin
yang indah, semoga yang menimbulkan penyakit menjadi musnah, berkenan kiranya
engkau menganugrahi kami serba sejahtera, sehingga tugas karya kami
terselesaikan
Sang Hyang Saraswati, berkenan kiranya Engkau menganugrahi perasaan bathin
yang indah, semoga yang menimbulkan penyakit menjadi musnah, berkenan kiranya
engkau menganugrahi kami serba sejahtera, sehingga tugas karya kami
terselesaikan
Om
Sang Hyang Saraswati, demikian puja kami kepada-Mu, dalam prabhawa-Mu
sebagai Sang Hyang Sadyajata, Sang Hyang Bhamadewa, Sang Hyang Tat purusha,
Sang Hyang Aghora, serta dalam prabhawa-Mu sebagai Sang Hyang Içyana dengan
pancaran warna putih, merah, kuning, hitam, serta serba warna. (TB)
Sang Hyang Saraswati, demikian puja kami kepada-Mu, dalam prabhawa-Mu
sebagai Sang Hyang Sadyajata, Sang Hyang Bhamadewa, Sang Hyang Tat purusha,
Sang Hyang Aghora, serta dalam prabhawa-Mu sebagai Sang Hyang Içyana dengan
pancaran warna putih, merah, kuning, hitam, serta serba warna. (TB)